BPS Tiba-tiba Umumkan Ubah Jadwal Rilis Ekspor-Impor, Ada Apa?

Ilustrasi Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) tiba-tiba mengumumkan perubahan jadwal rilis perkembangan data ekspor impor Indonesia. Sebab biasanya rilis ini diumumkan pada pertengahan bulan, tepatnya di tanggal 15.

3 Negara Ini Jadi Tujuan Ekspor Non-migas Terbesar RI di Januari-Juni 2025

Dalam pengumumannya, BPS menyampaikan bahwa rilis perkembangan ekspor dan impor akan dilakukan setiap awal bulan. Artinya rilis ini akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman data inflasi.

"Dalam rangka meningkatkan kualitas data, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka tetap perkembangan ekspor impor di setiap awal bulan," tulis BPS dalam keterangan resminya Kamis, 15 Mei 2025.

Kunjungan Wisman 1,42 Juta Orang di Juni 2025, BPS Sebut Terbanyak dari Malaysia

Gedung BPS / Badan Pusat Statistik

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

BPS beralasan, perubahan jadwal ini sebagai komitmen untuk menghadirkan data yang berkualitas. Sehingga BPS tidak lagi merilis angka sementara.

BPS: Harga Beras dan Biaya Sekolah Bikin Inflasi 0,3% di Juli 2025

"Sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data yang berkualitas, BPS tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan," jelasnya.

"Dengan demikian, pengguna data langsung memperoleh angka tetap kinerja ekspor dan impor untuk dimanfaatkan lebih lanjut," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS). Negosiasi ini terkait kebijakan tarif resiprokal atau timbal yang diberikan Presiden Trump terhadap Indonesia sebesar 32 persen. Namun, implementasi itu tengah ditunda selama 90 hari.

Suasana kegiatan di terminal peti kemas (Foto ilustrasi).

BPS: AS Sumbang Surplus Neraca Perdagangan Terbesar RI di Semester I-2025

Amerika Serikat menjadi negara penyumbang surplus neraca perdagangan terbesar bagi Indonesia, dengan nilai mencapai US$9,92 miliar di periode Januari-Juni 2025.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025