Di KTT ASEAN, RI Tak Mau Biarkan Produk Lokal Kalah Saing

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Indonesia menegaskan komitmennya mewujudkan ASEAN Economy Community (MEA) dengan masing- masing negara anggota untuk membuka diri terhadap produk-produk sesama negara anggota. Namun ditegaskan pula, RI akan mengendalikan pasar dalam negeri agar produk lokal tetap dapat bersaing. 

Surplus Neraca Dagang April 2025 Terendah dalam 60 Bulan, BPS Ungkap Biang Keroknya

Hal tersebut ditegaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai mengahadiri ASEAN Business and Investment Forum, Senin malam. Acara itu merupakan serangkaian dari penyelenggaraan KTT ASEAN, di Vientiane, Laos. 

Mendag mengakui, Indonesia memiliki posisi yang diuntungkan dari sisi nilai tawar dalam penerapan MEA, hal itu saat ini sangat diperhitungkan. Karena itu, pemerintah akan berupaya terus meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk menghadapi produk-produk negara tetangga. 

BPS Tiba-tiba Umumkan Ubah Jadwal Rilis Ekspor-Impor, Ada Apa?

"Competitiveness itu untuk kepentingan internal dan juga dalam menghadapi eksternal," tegas Enggar dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet (setkab.go.id), Selasa 6 September 2016. 

Laos minta jalur langsung perdagangan

Impor RI Februari 2025 Naik Jadi US$18,86 Miliar, Didominasi Barang dari Tiongkok

Dalam kesempatan yang sama, Enggar menyempatkan diri untuk berbincang dengan para pengusaha di Laos. Para pengusaha mengeluhkan besarnya biaya importasi yang dilakukan dari Indonesia, sebab masuh melalui Thailand. 

Menurut Mendag, para pengusaha Laos itu minta dibuka akses langsung. Karena itu, Kementerian Perdagangan akan mengundang mereka pada kegiatan pameran atau expo yang diselenggarakan pada  12-16 Oktober.

"Tapi kalau ada hal yang mendesak kita undang mereka dan dengan KBRI kita, dan kita juga ada Atase Perdagangan dari Thailand, untuk cepat ke kantor kita ke Kantor Kementerian Perdagangan,” tambahnya.

Terkait impor itu, Mendag meminta agar marginnya juga jangan terlalu besar, karena Indonesia juga akan membuka pasar dari negara-negara lain. 

“Di sana mempertemukan pengusaha-pengusaha dari Indonesia, para industriawan, supaya mereka bisa langsung (Kalau impor, tidak melalui Thailand lagi). Maka dengan begitu, hubungan bilateral antara pengusaha bisa tercipta," ungkapnya. 

 

(ren)

Ilustrasi Ekspor-Impor

Kemendag Ungkap IEU-CEPA Bakal Sumbang 0,04 Persen ke Ekonomi RI

Kemendag mengungkapkan, Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2025