Kemenperin Kembangkan Industri Logam di Ceper 

Cairan logam panas
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Kementerian Perindustrian bertekad mengembangkan industri kecil dan menengah logam di Ceper, Klaten, Jawa Tengah agar lebih berdaya saing dan memiliki akses pasar yang luas.

Krakatau Steel Raup Pendapatan Rp15 Triliun pada 2024, Investasi Danantara Diharap Percepat Transformasi Industri Baja

Hal ini sesuai rencana kerja tahun 2017 Kemenperin yang menetapkan IKM logam di Ceper sebagai salah satu sentra yang diprioritaskan dalam pembinaannya, selain IKM logam di Tegal dan Pekalongan.

"Kami akan menjalankan program dan kebijakan strategis serta menggandeng pihak terkait, sehingga IKM logam Ceper dapat meraih mimpinya menjadi industri unggulan di bidang pengecoran logam," kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih, dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis, 17 November 2016.

Pemerintah Perlu Berpihak Agar Industri Baja Nasional Tidak Mati Digerus Impor

Saat ini terdapat 300 unit usaha di sentra IKM logam di Ceper dengan kemampuan produksi sebesar 3.000 ton per bulan dan serapan tenaga kerja mencapai 3.200 orang. “Dengan potensi tersebut, eksistensi mereka harus tetap dijaga dan terus didukung sehingga dapat lebih berkembang," ujar Gati.

Salah satu kegiatan yang difokuskan Kemenperin pada tahun depan untuk peningkatan daya saing produk IKM logam di Ceper, adalah bantuan pemenuhan standar melalui sertifikasi standar nasional Indonesia dan pelaksanaan bimbingan teknis dalam pembuatan blok rem komposit dengan menggandeng badan usaha milik negara maupun swasta untuk dapat berpartisipasi.

Hari Jadi Bandung Barat, Ridwan Kamil: Ekonomi Industri dan Pariwisata

Sejak tahun 1990-an, PT Industri Kereta Api dan PT Kereta Api Indonesia telah bermitra dengan Koperasi Batur Jaya yang menaungi sebanyak 165 IKM logam di Ceper untuk menyalurkan produk komponen kereta api. Selain itu, sekitar enam IKM lainnya berhasil menembus pasar secara mandiri untuk memasok langsung kebutuhan komponen PT INKA.

“Omzet yang berputar pada tahun 2015 mencapai Rp22,5 miliar dan diharapkan kerja sama semakin sinergis dengan kedua BUMN tersebut, sehingga omsetnya makin meningkat dari tahun ke tahun," tutur Gati.

Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata.

Matikan Industri Lokal, Asosiasi Protes Serbuan Baja Impor dari Vietnam-China

Jenis baja konstruksi siap pasang yang diimpor dari kedua negara itu nyatanya telah merusak rantai pasok di Tanah Air.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025