Matikan Industri Lokal, Asosiasi Protes Serbuan Baja Impor dari Vietnam-China

Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata.
Sumber :
  • [Indonesian Society of Steel Construction (ISSC)]

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Masyarakat Baja Konstruksi Indonesia atau Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Budi Harta Winata mengatakan, derasnya arus impor baja konstruksi dari Vietnam dan China ke Indonesia bakal mematikan industri di dalam negeri.

Trump Tetapkan Tarif 50 Persen untuk Impor Tembaga, Berlaku 1 Agustus

Sebab, jenis baja konstruksi siap pasang yang diimpor dari kedua negara itu nyatanya telah merusak rantai pasok di Tanah Air, dan membuat berbagai pelaku usaha di industri tersebut tidak mendapatkan porsi pekerjaannya sehingga terancam gulung tikar.

"(Yang diimpor dari Vietnam dan China) itu adalah baja yang siap pasang. Nah, ketika itu masuk ke Indonesia, maka (para pelaku usaha lokal di) rantai pasoknya tidak akan dapat pekerjaan dari semua itu," kata Budi dalam keterangannya, Kamis, 24 Juli 2025.

Rumah Mewah di Jaksel Digerebek, Isinya WN China Dalang Penipuan Online Berkedok Polisi Wuhan

Ilustrasi industri baja.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Jika kondisi semacam ini terus dibiarkan oleh pemerintah, maka bisa dipastikan bahwa para pelaku usaha beserta ribuan pekerja di ekosistem industri baja konstruksi nasional juga bakal kena imbasnya.

Brand Sepatu Lokal Produksi Mojokerto Siap Banjiri Pasar Korea

"Itulah makanya kami di ISSC merasa khawatir, karena sekarang ini kita semua lagi krisis pekerjaan. Karena banyak produk konstruksi baja yang langsung masuk ke dalam negeri," ujarnya.

Dia pun membeberkan sejumlah pihak di rantai pasok industri baja konstruksi Tanah Air, yang bakal ikut kena imbas dari impor baja asal Vietnam dan China tersebut.

industri baja

Photo :
  • tc.umn.edu

Antara lain mulai dari pihak pabrik penyedia materialnya, ratusan fabrikator dari skala kecil hingga besar, serta para penyedia bahan baku seperti misalnya Krakatau Steel, Gunung Garuda Steel, Lautan Steel, dan para pelaku usaha lainnya.

"Sehingga mereka tidak akan dapat kerjaan itu tadi, karena bajanya masuk langsung ke dalam negeri," kata Budi.

Dia juga membeberkan pemicu dari membanjirnya produk-produk baja konstruksi asal luar ke dalam negeri. Antara lain yakni karena harga baja impor itu lebih murah, meskipun secara kualitas belum tentu sesuai dengan aturan yang berlaku di Tanah Air seperti misalnya acuan SNI 2020.

"Gampangnya begini, Indonesia kalau bikin martabak itu harus tujuh telurnya, itu aturan. Tapi (martabak) dari luar, bikin martabak dua telur saja itu kan pasti lebih murah. Makanya kita mesti kesetaraan spesifikasi juga," ujar Budi.

"Tapi apapun itu, barang yang bisa diproduksi di dalam negeri mestinya kan enggak boleh masuk (diimpor). Karena itu akan mengganggu rantai pasok dalam negeri dan bisa merugikan ribuan tenaga kerja di ekosistem tersebut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya