Demplot Diklaim Kembalikan Kejayaan Bawang Putih RI
- Dok. Pupuk Indonesia
VIVA.co.id – PT Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Kaltim membantu pengembangan budidaya bawang putih di Sembalun, Lombok Timur NTB. Kali ini, program Demonstration Plot, atau Demplot diuji dalam pengembangan bawang putih.
Demplot sendiri adalah teknologi budidaya tanaman dengan cara memperlakuan tanaman menggunakan berbagai formula pemupukan. Dengan cara itu maka akan mengurangi penggunaan pupuk fosfat dan menambahkan pupuk organik.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, dengan menerapkan teknologi dan pola pemupukan berimbang, produktivitas panen bawang putih terbukti meningkat cukup signifikan.
“Sejak Maret lalu kegiatan Demplot ada di Desa Sembalun Bumbung dan Sembalun Lawang di atas lahan seluas 2 hektare. Hasilnya produksi bawang putih melonjak signifikan”, jelas Aas dalam keterangannya, Rabu 23 Agustus 2017.
Ia mengungkapkan, atas keberhasilan tersebut hasil formula pemupukan yang terbaik akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah sebagai rekomendasi Pupuk Indonesia untuk budidaya bawang putih di daerah selanjutnya.
Aas menambahkan, teknologi Demplot yang dikerjakan saat ini merupakan salah satu upaya BUMN menggairahkan kembali budidaya bawang putih di Sembalun yang pernah berjaya di tahun 80 dan 90-an, namun belakangan mulai ditinggalkan para petani karena kurang menguntungkan.
“Harapan kami, setelah melihat rekomendasi dari Demplot kami, yang kebetulan hasilnya sangat baik, maka petani bawang putih di sini bergairah menanam bawang putih. Petani akan lebih tertarik menanam bawang putih karena menawarkan keuntungan yang lebih besar”, tegasnya.
Lebih lanjut, Aas mengungkapkan program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat petani bawang di sini, serta fungsi BUMN sebagai agen pembangunan dan perubahan bisa membantu petani meningkatkan produktivitasnya lewat bimbingan teknis.
Harga Beras, Cabai, Bawang Putih, hingga Minyak Goreng Kompak Turun, Cek Daftarnya
Bapanas melaporkan, harga beras medium di tingkat konsumen turun menjadi Rp 13.565 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 13.835 per kg.
