Generasi Milenial Tak Takut Kerjaan Mereka Diganti Robot

Ilustrasi generasi milenial.
Sumber :
  • REUTERS/Hannah McKay

VIVA.co.id – Belakangan ini banyak pekerjaan kita secara otomatis dikerjakan atau digantikan oleh sebuah robot. Pergantian pekerja itu dinilai memudahkan manusia sehingga tak perlu dikhawatirkan oleh para milenial ke depannya.

Resmi! Menaker Larang Swasta dan BUMN Pakai Syarat Batas Usia saat Rekrutmen

Dilansir dari Business Insider, pada Selasa 29 Agustus 2017, sejumlah ahli memperkirakan semakin cepat berkembangnya pekerjaan manusia maka secara otomatis dia akan membutuhkan robot untuk membantu pekerjaan tersebut.
 
Berdasarkan survei Global Shapers 2017, sebanyak 80 persen anak muda atau generasi milenial yang jadi responden percaya bahwa teknologi dibuat untuk menciptakan kemudahan, bukan menghancurkan, sehingga membantu perkerjaan manusia.

Survei tersebut diberikan kepada lebih dari 31 ribu anak berusia 18 sampai 35 tahun di 186 negara. Dan dari survei itu, kalangan milenial justru optimistis tentang dampak teknologi terhadap pekerjaan mereka di masa depan.

Di Wisuda Unpar, Wamendagri Bima Arya Kenang Prinsip “Buku, Pesta, dan Cinta” Semasa Kuliah

Responden juga menyebut bahwa kecerdasan buatan dan robotika adalah tren teknologi terbaru, sehingga pendidikan, perawatan kesehatan, dan manufaktur akan terbantu dari manfaat teknologi baru tersebut.

Selain itu, milenial juga percaya bahwa teknologi yang baik akan memperbaiki kehidupan mereka secara umum. Sedangkan, teknologi pada aplikasi tertentu masih dianggap memberatkan.

Tak Perlu Takut Kalah Saing dari Robot dan AI, Ini 7 Profesi yang Akan Bertahan hingga 2030

Salah satu teknologi yang berat diterapkan tersebut adalah teknologi mananamkan implan di bawah kulit atau otak mereka untuk meningkatkan kemampuan manusia.

Dari gagasan tersebut, 44 persen responden menolak ide tersebut, seperti yang akan diterapkan pada sebuah perusahaan di Swedia dan Wisconsin yang akan bereksperimen menanamkan microchip pada karyawannya. (ren)

Ilustrasi mencari pekerjaan

Tak Hanya Usia, Menaker Hapus Syarat Good Looking dan Tinggi Badan dalam Rekrutmen Kerja

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengakui bahwa masih terdapat iklim rekrutmen tenaga kerja yang diskriminatif, yang kerap dilakukan oleh perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2025