Gawat! Angka Pengangguran AS Meningkat, The Fed Siap Turunkan Suku Bunga?
- Freepik
Jakarta, VIVA – Amerika Serikat (AS) mengalami tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja, yang menjadi sorotan bagi para ekonom dan pelaku pasar. Pada bulan Agustus, ekonomi AS hanya menambah 22.000 pekerjaan baru, angka yang jauh di bawah perkiraan konsensus para ekonom dan bahkan tidak mencapai sepertiga dari ekspektasi awal.Â
Laporan resmi menyebutkan bahwa penambahan pekerjaan yang minim ini, menegaskan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin rapuh. Kenaikan jumlah pengangguran yang tercatat pada bulan lalu juga menandai lonjakan ke tingkat tertinggi sejak akhir 2021.Â
Melansir dari Market Watch, Selasa, 9Â September 2025, tingkat pengangguran di AS meningkat menjadi 4,3% dari 4,2%, dan sebagian besar berasal dari banyaknya individu yang memasuki angkatan kerja mencari pekerjaan. Biasanya, angkatan kerja meningkat pada bulan Agustus karena sekolah dibuka kembali dan pekerja pendidikan kembali ke posisi mereka.
Namun, di tengah kondisi ini, banyak perusahaan enggan menambah tenaga kerja karena penjualan yang melambat dan ketidakpastian terkait dampak tarif perdagangan yang diterapkan pemerintah. Alhasil, banyak posisi yang dibiarkan kosong atau digantikan oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).Â
Ilustrasi wawancara/interview kerja.
- Freepik/yanalya
Sementara sektor layanan kesehatan dan perhotelan/restoran masih mencatat pertumbuhan pekerjaan, sebagian besar sektor lain seperti manufaktur, konstruksi, grosir, pemerintahan, dan pekerjaan profesional justru mengalami penurunan.
Laporan pekerjaan ini juga mengalami revisi besar, yang menimbulkan pertanyaan mengenai akurasi data resmi. Laporan terakhir menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan yang bertambah pada bulan Juli direvisi dari 73.000 menjadi 79.000, sedangkan data bulan Juni diubah menjadi penurunan 13.000 pekerjaan, bukan peningkatan 14.000.Â
Di sisi politik, belum lama ini, Presiden AS Donald Trump memecat komisioner Biro Statistik Tenaga Kerja dan berencana menunjuk pengkritik konservatif sebagai pengganti.
Secara keseluruhan, pasar tenaga kerja AS sudah menunjukkan perlambatan sebelum perang dagang skala besar diluncurkan oleh pemerintahan Trump. Perekrutan karyawan melambat karena perusahaan mencoba memahami bagaimana tarif perdagangan akan memengaruhi bisnis mereka dan ekonomi secara keseluruhan.Â
Di tengah ketidakpastian ini, para ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan tetap lambat hingga konflik perdagangan mereda, meski pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dan kesepakatan tarif baru bisa sedikit meringankan tekanan pada pasar tenaga kerja.