Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi

Celaka Kalau Kita Tak Punya Pabrik Sedan

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohanes Nangoi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Soal Pajak

Viral Mobil Chery J6 Baru Dipakai 3 Hari Alami Pecah Ban di Jalan Tol

Mengapa pajak sedan di Indonesia mahal?

Pada tahun 1970-1980, pemikiran soal pajak sederhana. Mobil dibagi model dua boks (mesin dan kabin) serta tiga boks (mesin, kabin dan bagasi).

Kecelakaan Maut Mobil Listrik Xiaomi Efek dari Sesatnya Promo Fitur Autopilot

Model dua boks yang ngetop waktu itu kayak Mitsubishi Colt, cuma ada mesin dan penumpang. Nah, kalau dua boks berarti orang miskin. Kalau tiga boks, berarti ini orang kaya, pajaknya 30 persen.

Kalau lihat sekarang ini, BMW X5 dua boks, Toyota Alphard modelnya dua boks, memang yang punya orang miskin? Kan sudah berubah zamannya, dan kita mesti segera berubah

iShowSpeed Dibikin Kaget dengan Kecanggihan Mobil China Ini

Apa benar MPV laris karena sesuai dengan kebutuhan orang Indonesia?

Zaman itu (dulu) orang tidak bisa beli mobil lain selain MPV, harganya paling murah. Nah, para pabrikan otomotif berlomba-lomba nih bikjin MPV sebagus mungkin. Jadi akhirnya terbentuk citra itu (MPV mobilnya orang Indonesia).

Avanza-Xenia dibandingkan Toyota Corolla 20 tahun lalu ya lebih bagus Avanza-Xenia, fiturnya segala macam. Tetapi, pajaknya Corolla tetap 30 persen. Ini yang mesti kita bereskan.

Berapa besar kebutuhan mobil di Indonesia?

Di Indonesia per 1.000 penduduk itu cuma ada 80 mobil. Thailand punya 240 mobil per 1.000 orang, Malaysia punya 400 mobil per 1.000 orang.

Nah, kalau kita jadi 100 mobil per 1.000 orang, berarti tambah 20 mobil. 250 juta jumlah penduduk dibagi 1.000 jadi 250 ribu. 250 ribu dikali 20, artinya kita bisa jual lima juta mobil. Belum dipotong mobil yang jadi rontok (rusak).

Contohnya, kenapa pasar handphone di Indonesia luar biasa sekali. Coba kita lihat tahun 1995, siapa yang punya handphone? bos-bos saja yang punya, yang gede-gede.

Kemudian 20 tahun, berubah. Anda bisa punya dua handphone, pemilik warung bisa beli handphone. Nah, perubahan ini enggak bisa dilawan bos.

Tapi kan jalanan sudah macet?

Sebentar dulu. Indonesia penduduknya 250 juta saat ini, Jepang itu 120 juta penduduk. Indonesia jualan domestik mobilnya 1,1 juta, Jepang yang sudah maju, transportasi publiknya sudah bagus, bisa  jual 4,9 juta unit per tahun.

Tokyo sudah macet, tetap saja orang beli. Karena, pasar bisa berubah. Sekarang kayak handphone, berapa lama Anda pakai? Tiga atau empat tahun sekali ganti. Mobil juga kayak begitu, enggak bisa dihindari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya