Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi

Celaka Kalau Kita Tak Punya Pabrik Sedan

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohanes Nangoi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sekarang di dunia baru bisa 1,5-2 jam. Jangan lupa, isi dalam waktu segitu voltasenya tinggi, 450 Volt. Nah, kalau sekarang seluruh Indonesia sudah harus pakai 450 Volt, enggak gampang bikin jaringannya, kabelnya baru.

Mobil Listriknya Jalan Sendiri, Xiaomi Salahkan iPhone

Jadi, bukan kebiasaan yang diubah, tetapi infrastrukturnya mahal sekali. Kita pakai 240 Volt saja? Ya boleh saja, tapi butuh waktunya (untuk cas baterai) 10-12 jam.

Tujuan mobil listrik itu kan mengurangi emisi. Tapi untuk pembangkit listrik masih pakai batubara, ya sama saja. Itu harus dihitung juga. Kemudian, setelah mobilnya dipakai, baterainya rusak, itu mau diapakan? Ini enggak bisa buru-buru, hanya memang sudah perlu disiapkan dari sekarang.

Solusi Melepas Charger SPKLU yang Tersangkut di Mobil Listrik

Soal kehadiran merek baru non Jepang?

Bagus. Kalau tahun ini kita dapat satu Wuling, tahun depan bisa dapat 1.000 Wuling, saya happy banget. Kenapa begitu? Karena bangun pabrik di Indonesia, mereka mempekerjakan pegawai orang Indonesia, bikin mobil di sini dan itu jadi basis ekspor.

Meski Dihajar Diskon Ratusan Juta, Penjualan Mobil Listrik Masih Terseok di Jepang

Indonesia begitu besar pasarnya, cuma memang harus dijaga. Jangan sampai Indonesia hanya jadi tujuan jualan. Kami inginkan Indonesia jadi negara untuk memproduksi. Ini berkaitan dengan IKD (incomplete knock down).

IKD diadakan supaya perusahaan yang volumenya kecil bisa masuk duluan tanpa harus repot dengan CKD (completely knock down). Kalau enggak begitu, mereka masuknya hanya CBU (completely built up) doang ke Indonesia.

Indonesia sudah ekspor mobil ke mana saja?

Sudah lebih dari 70 negara. Harus diingat, kita juga ekspor ke Jepang, walaupun dengan sangat susah payah. Karena, yang dibikin di sini misalnya grade C, sementara yang diekspor harus grade A.

Kenapa? ya memangnya Jepang mau terima mobil Euro 2? Enggak kan. Sementara, Thailand standarnya sudah sama (antara yang dieskpor dengan yang dijual di dalam negeri).

Ketua GAIKINDO Yohanes Nangoi

Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi.

Kualitas mobil Indonesia bisa grade A juga enggak?

Tergantuing pemerintahnya. Kalau bilang harus Euro 2 terus, ya enggak naik. Kalau misalnya Toyota bikin mobil grade A, pakai Euro 6, bakal laku enggak di sini? Ya enggak laku lah, BBM-nya enggak ada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya