Sudah Mau Damai, Korsel Minta Dunia Tidak Cabut Sanksi Korut

Republik Rakyat Demokratik Korea Utara.
Sumber :
  • Businessinsider.com

VIVA – Pemerintah Korea Selatan menilai bahwa sanksi dunia terhadap Korea Utara harus tetap dipertahankan hingga denuklirisasi secara lengkap bisa dicapai. Sebab, sanksi itu menjadi satu-satunya garansi agar negara terisolasi tersebut menepati janjinya untuk menghapuskan program nuklir.

Bodyguard Korut Bersihkan Kursi Kim Jong Un Usai Bertemu Putin, Lenyapkan DNA?

"Masing-masing pihak sepakat untuk bekerja menuju denuklirisasi. Korsel memiliki sikap yang tegas dan yakin bahwa sanksi itu harus dipertahankan. Karena tanpa sanksi, kita tidak punya garansi mengenai aksi spesifik dari Korut," kata Duta Besar Korea Selatan untuk Diplomasi Publik, Bahk Sahng-hoon di Jakarta, Senin, 15 Oktober 2018.

Bahk mengatakan bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat terus melakukan komunikasi setiap harinya oleh masing-masing negosiator untuk memastikan denuklirisasi bisa terus berjalan. Kendati demikian, masing-masing pihak tak bisa menentukan kapan waktu pasti denuklirisasi tersebut bisa rampung.

Kim Jong Un Pantau Langsung Uji Coba Rudal Anti-Udara Baru

"Faktanya, denuklirisasi itu membutuhkan waktu yang sangat panjang. Tidak ada yang bisa memberikan waktu pasti baik itu dari sisi Korut, Korsel maupun AS. Tetapi yang penting kita memastikan proses itu terus berjalan," ujarnya.

Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk bertemu kembali dengan pemimpin Korut Kim Jong-un sesegera mungkin. Keduanya telah bertemu untuk pertama kalinya pada awal Juni 2018 di Singapura.

Kim Jong Un Kecam Latihan Militer AS-Korsel, Sebut Upaya Picu Perang

Pertemuan kedua antara Trump dan Kim diperkirakan digelar setelah pemilu sela AS awal November 2018. Empat lokasi pilihan telah ditetapkan, namun Trump mengatakan pertemuan mereka yang kedua kemungkinan tak akan digelar di Singapura.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Dituduh Konspirasi Lawan AS, Putin Sebut Donald Trump Humoris

"Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un, yang sedang berkonspirasi melawan Amerika Serikat," tulis Trump

img_title
VIVA.co.id
5 September 2025