Kematian Akibat COVID-19 di Brasil Lebih 500 Ribu, Pakar Prediksi Ini

Grafik angka kenaikan kasus Corona di Brasil
Sumber :
  • Twitter @CoronavirusBra1

VIVA – Jumlah kematian di Brasil akibat COVID-19 melampaui 500.000 hingga per Sabtu kemarin, 19 Juni. Para ahli di Brasil sudah memperingatkan wabah mematikan itu dapat memburuk karena program vaksinasi yang tertunda.

Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro Didiagnosa Derita Kanker Kulit

Belum lagi langkah pemerintah yang dikritik karena menolak mendukung langkah-langkah jaga jarak sosial. Hingga sekarang, hanya 11% rakyat Brasil yang telah divaksin sepenuhnya.

Ahli epidemiologi di Brasil memperingatkan dengan tibanya musim dingin di belahan bumi selatan ditambah varian baru Corona COVID-19 yang beredar, kematian akan terus meningkat.

Usai Divonis 27 Tahun Penjara, Eks Presiden Brasil Bolsonaro Dirawat di RS Alami Cegukan dan Muntah-muntah

Brasil saat ini sudah mencatat 500.800 kematian dari 17.883.750 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi. Menurut data Kementerian Kesehatan pada Sabtu, jumlah kematian itu merupakan yang terburuk di luar Amerika Serikat.

Selama sepekan terakhir, Brasil memiliki rata-rata 2.000 kematian per hari. COVID-19 terus menghancurkan negara-negara di kawasan ini dengan Pan American Health Organization (PAHO) melaporkan 1,1 juta kasus baru COVID-19. Lalu, 31.000 kematian di Amerika pekan lalu.

Selain Hukuman Penjara, Eks Presiden Brasil Bolsonaro Dilarang Berpolitik Selama 8 Tahun

PAHO mencatat kenaikan di enam negara bagian Meksiko, Belize, Guatemala, Panama dan beberapa tempat di Karibia.

PAHO juga memperingatkan situasi COVID-19 Kolombia berada pada titik terburuknya, dengan tempat tidur unit perawatan intensif dipenuhi di kota-kota besar.

Para ahli melihat jumlah korban di Brasil, yang sudah menjadi yang tertinggi di Amerika Latin, meningkat jauh lebih tinggi.

"Saya pikir kita akan mencapai 700.000 atau 800.000 kematian sebelum kita melihat efek vaksinasi," kata Gonzalo Vecina, mantan kepala regulator kesehatan Brasil dikutip dari Antara bersumber dari Reuters, Minggu, 20 Juni 2021.

"Kami mengalami kedatangan varian baru ini dan varian India akan mengirim kami untuk mengulang," ujar Gonzalo.

Dia mengkritisi penanganan pandemi oleh Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro. Hal ini termasuk kurangnya tanggapan nasional yang terkoordinasi dan skeptisismenya terhadap vaksin, penguncian, dan persyaratan pemakaian masker, yang telah ia coba kendurkan.

Ribuan warga Brasil memprotes manajemen pandemi vesi Bolsonaro dalam demonstrasi nasional pada Sabtu. Warga menyalahkan pemerintah atas tingginya angka kematian dan menyerukan penggulingan presiden.

Raphael Guimaraes, seorang peneliti di pusat biomedis Brazil Fiocruz, mengatakan penundaan program vaksinasi di negara berpenduduk terpadat di Amerika Latin itu berarti efek penuhnya tidak akan terasa sampai September atau lebih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya