Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

Ilustrasi Bank Dunia.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Bank Dunia/am

VIVA – Bank Dunia dan IMF (Dana Moneter Internasional), pada Senin 14 Februari 2022, mengatakan telah memindahkan beberapa anggota staf dari Ukraina untuk sementara waktu. Pemindahan itu dilakukan di tengah peningkatan kekhawatiran soal kemungkinan serangan oleh Rusia terhadap Ukraina.

Gugatan Rp 800 Miliar ke Polda Sulsel karena Dianggap Lalai Amankan Demo Dicabut, Apa Alasannya?

Namun, Bank Dunia dan IMF sama-sama menjamin bahwa kegiatan mereka menyangkut peminjaman dan pemberian dukungan di Ukraina terus berjalan.

Gedung Parlemen Ukraina di Kiev.

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock
Ramai Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Jalan, Begini Respons Kakorlantas

"Prioritas utama World Bank Group adalah untuk menjaga keselamatan staf kami beserta keluarga mereka. Sejalan dengan kebijakan kami terkait evakuasi, pemindahan sementara bagi staf sedang dilakukan dan langkah pengamanan sedang ditingkatkan," menurut memo yang dikeluarkan Bank Dunia.

Surat pemberitahuan itu tidak menyebutkan secara rinci soal ke mana atau berapa banyak anggota staf yang dipindahkan. IMF, sementara itu, telah merelokasi perwakilannya yang berada di Ukraina, Vahram Stepanyan, keluar dari negara itu, kata juru bicara IMF.

Ada 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya

Stepanyan, yang berkewarganegaraan Armenia, telah memimpin IMF di Ibu Kota Kiev sejak Juli 2021 dan bekerja bersama para karyawan lokal. "Staf IMF masih berhubungan dan melakukan kontak dengan mitra-mitra mereka di Ukraina," kata jubir.

Juru bicara World Bank Group juga mengatakan bahwa kegiatan Bank Dunia di Ukraina akan terus berlanjut.

Gedung Bank Dunia.

Photo :
  • Simone D. McCourtie / World Bank

Relokasi personel juga dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap staf kedutaannya di Kiev. Staf dipindahkan ke Kota Lviv di Ukraina barat, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Senin.

Pemindahan itu, kata Blinken, didasarkan atas "peningkatan besar-besaran jumlah pasukan Rusia."

IMF menjalankan program pinjaman senilai lima miliar dolar AS (sekitar Rp71,6 triliun) bagi Ukraina, sementara Bank Dunia telah memberikan pendanaan 1,3 miliar dolar (sekitar Rp18,6 triliun) kepada Ukraina sejak awal pandemi COVID-19. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya