Indeks Demokrasi Indonesia 2021 Naik, Tapi Masih Cacat

Warga memasukkan surat suara saat Pemilu 2019 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Meski secara peringkat naik, namun dalam EIU masih mengklasifikasikan Indonesia ke dalam kelompok negara dengan demokrasi cacat (flawed democracy). Menurut EIU, negara dengan demokrasi cacat umumnya sudah memiliki sistem pemilu yang bebas dan adil, serta menghormati kebebasan sipil dasar. 

Empat Kali Kalah dalam Pemilu, Prabowo: Ini Bukti Demokrasi Berjalan

Tapi, masih memiliki masalah fundamental seperti rendahnya kebebasan pers, budaya politik yang antikritik, partisipasi politik warga yang lemah, serta kinerja pemerintah yang belum optimal. 

Indonesia sebagai negara demokrasi cacat bersanding dengan negara-negara besar lainnya, seperti Prancis (7,99), Spanyol (7,94), Amerika Serikat (7,85), Italia (7,68), India (6,91). Pun dengan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia (7,24), Timor Leste (7,06), Filipina (6,62), Singapura (6,23) dan Thailand (6,04).

Respons Panas Saat Ditanya Siap Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Abraham Samad: Saya Lawan!

Berdasarkan catatan EIU skor demokrasi global terus menunjukan penurunan dari 5,37 (2020) ke level terendah 5,28 (2021). Satu-satunya penurunan yang setara sejak tahun 2006 adalah pada tahun 2010 setelah krisis keuangan global.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Golkar Ingatkan Kader Muda Harus Jaga Demokrasi Bersih dari Politik Uang

Ahmad Doli menegaskan pentingnya pemahaman mendalam kader muda terhadap sistem politik, kepartaian, dan pemilu Indonesia

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2025