Kriminalisasi Dicabut, Pasangan LGBT Minta Singapura Sahkan Pernikahan Sejenis
- vstory
Di Singapura, sikap terhadap isu LGBT telah bergeser ke sikap yang lebih liberal dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda, meski sikap konservatif tetap ada di kalangan kelompok agama. Dari mereka yang berusia 18-25, sekitar 42% menerima pernikahan sesama jenis pada tahun 2018, naik dari 17% hanya lima tahun sebelumnya, menurut sebuah survei oleh Institute of Policy Studies.
Kelompok advokasi LGBTQ+ Pink Dot menyebut pencabutan itu sebagai “tonggak sejarah untuk kesetaraan LGBTQ+”.
“Saya senang hal itu akhirnya terjadi,” kata Justin, seorang lelaki gay Singapura yang hanya memberikan nama depannya karena takut akan diskriminasi di tempat kerja.
“Satu alasan bagiku untuk menyembunyikan diriku yang sebenarnya, karena beberapa hukum kuno. Tapi ini hanyalah langkah awal untuk menghilangkan stigma sosial dan agama yang telah menimpa masyarakat karena kepercayaan yang sudah ketinggalan zaman, dan sensor media.” tambahnya.
