Fakta-fakta Proposal Damai Prabowo, Ditolak Ukraina Disanjung Rusia
- Twitter Prabowo Subianto @prabowo
Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto sempat mengajukan usulan perdamaian (peace plan) antara perang Rusia dan Ukraina. Namun, usulan tersebut ternyata ditolak mentah-mentah oleh pihak Ukraina. Usulan itu juga menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.Â
Saat hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, pada Sabtu, 3 Juni 2023, Prabowo diketahui mengajukan tiga poin untuk penyelesaian konflik di Ukraina. Poin itu terdiri dari gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum.
Aminkan!
- 1484629
Ditolak Ukraina Disambut Baik Rusia
Meski memberikan usulan agar konflik di kedua negara itu berakhir, namun sayangnya Prabowo mendapat penolakan langsung dari Ukraina. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menyebut bahwa rencana Prabowo tergolong aneh.Â
Dari pihak Ukraina, jalan satu-satunya untuk menyelesaikan konflik adalah Presiden Rusia Vladimir Putih harus menarik mundur pasukannya yang berada di wilayah Ukraina.Â
"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini," ujarnya.Â
Lain dengan Ukraina yang menolak mentah-mentah peace plan milik Prabowo, Rusia justru terbuka lebar dengan adanya rencana perdamaian yang diajukan oleh pihak manapun. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko menyebut bahwa dia telah mendengar poin-poin yang diberikan Prabowo melalui berbagai media, meski belum mendapatkan draft resmi dari Menhan RI itu.Â
"Kami menyambut baik upaya semua negara yang ditujukan untuk penyelesaian konflik ini secara damai," ujar Rudenko, dikutip dari kantor berita Rusia, Tass, Rabu, 7 Juni 2023.
Respons Menlu RI
Proposal perdamaian Prabowo juga membuat Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi angkat suara. Retno menyebut untuk poin-poin yang lebih jelas, dan untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat, media dapat menanyakannya langsung pada Prabowo.Â
"Mungkin ada baiknya juga dilakukan komunikasi langsung dengan Pak Menhan untuk mendapatkan gambaran dan pandangan yang disampaikan Pak Menhan di Shangri-La Dialogue beberapa hari lalu," tutur Retno.Â
Dia menambahkan bahwa posisi Indonesia tidak pernah berubah dalam konflik tersebut, dan tetap mendorong untuk kedua belah pihak menghormati kedaulatan dan integritas masing-masing negara.