China Selatan Siaga Hadapi Topan Talim yang Mendekat

Angin Topan/Ilustrasi
Sumber :
  • U-Report

Jakarta – Talim, topan keempat tahun ini, diperkirakan akan mendarat di dekat Wenchang di Provinsi Hainan dan Taishan di Provinsi Guangdong pada Senin 17Juli 2023 malam waktu setempat, menurut Layanan Meteorologi Hainan.

Wanita di Indramayu Ditemukan Tewas dengan Luka Bakar dalam Kamar Kos, Polisi Turun Tangan

Saat ini diklasifikasikan sebagai badai tropis parah, Talim diperkirakan akan menguat menjadi topan atau topan ekstrem saat mendarat, ujar layanan tersebut.

Layanan Meteorologi Hainan pada Minggu (16/7) pagi waktu setempat meningkatkan tanggap darurat untuk topan dari tingkat IV ke tingkat III, seraya memprediksi badai hujan intens mulai Minggu.

Bisnis Unik yang Lagi Tren di China, Bikin 'Kantor Palsu' untuk Para Pengangguran

Ilustrasi badai/topan.

Photo :
  • Freepik/Pixabay

Provinsi Hainan, pulau di China selatan, telah memperingatkan kapal-kapal yang beroperasi di laut terdekat untuk kembali ke pelabuhan tepat waktu untuk berlindung.

Ada Revitalisasi JPO Halte Transjakarta GOR di Otista, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya

Observatorium meteorologi Guangdong juga mengatakan angin kencang dan hujan lebat akan melanda provinsi itu dari Senin hingga Selasa (18/7) akibat topan tersebut.

Observatorium itu telah memperingatkan kemungkinan kerusakan pada pelabuhan pesisir, tembok laut, dan fasilitas terkait, serta tanaman.

Provinsi tersebut telah meluncurkan tanggap darurat tingkat IV untuk topan. Otoritas maritim setempat telah memperkuat manajemen keselamatan lalu lintas untuk muara Sungai Mutiara, Selat Qiongzhou, Kepulauan Wanshan, dan daerah lain yang mungkin terdampak, mencegah kapal-kapal mengambil risiko berlayar.

Layanan kapal ro-ro penumpang di Selat Qiongzhou, yang menghubungkan Hainan dan Guangdong, akan ditangguhkan mulai Minggu pukul 06.00 waktu setempat, kata pihak berwenang. (Ant/Antara)

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu

KPK: Pembagian Kuota Haji Tambahan Menyimpang dari Niat Presiden

Presiden Jokowi pada saat kepemimpinannya meminta tambahan kuota haji agar memangkas waktu tunggu jemaah haji reguler yang sudah mencapai 15 tahun lebih.

img_title
VIVA.co.id
13 Agustus 2025