Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

Kiev – Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai hewan politik, yang dapat merasakan rasa takut. Kuleba juga mendesak mitra Kiev untuk percaya pada kemenangan negaranya.

“Apa yang kita perlukan adalah (agar) mitra-mitra kita yakin dengan tegas bahwa kemenangan Ukraina dapat dicapai. Dan kedua, tidak perlu takut terhadap Putin, karena Putin adalah hewan politik yang bisa merasakan rasa takut dan ketika ia merasakan rasa takut, ia menjadi lebih agresif,” kata Kuleba dalam wawancaranya bersama CNN Internasional, pada hari Sabtu, 27 April 2024.

Kuleba menambahkan bahwa Putin akan terpaksa mundur jika dia melihat kekuatan mitra Ukraina dalam mendukung Kiev, terutama setelah paket bantuan militer AS baru-baru ini.

Diplomat utama Ukraina mengatakan adalah hal yang baik jika Amerika kembali setelah rancangan undang-undang bantuan militer senilai US$ 60,8 miliar atau Rp987,3 triliun ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden AS, Joe Biden awal pekan ini.

“Lebih baik hal-hal baik terjadi belakangan daripada tidak terjadi sama sekali. Namun saya setuju bahwa paket ini seharusnya disahkan jauh lebih awal, dan banyak hal akan berubah secara berbeda,” lanjut Kuleba, dikutip dari Anadolu Ajansi, Senin, 29 April 2024.

Dia juga mengatakan bahwa masyarakat Ukraina menerima dorongan moral karena paket bantuan tersebut dan menegaskan kembali kebutuhan Kiev akan sistem pertahanan udara, serta amunisi dan sistem artileri.

“Apa yang tidak kami lihat pada paket ini adalah baterai Patriot, namun kami terus bekerja sama dengan pemerintah AS untuk memobilisasi lebih banyak baterai dari negara lain dalam waktu dekat,” tambah Kuleba.

Mengomentari pernyataan anggota parlemen AS yang menentang pengiriman bantuan militer lebih lanjut ke Kiev, Kuleba mengatakan bahwa Washington tidak sendirian dalam mendukung Ukraina dan negara-negara Eropa meningkatkan dukungan mereka.

“Jika semua negara (Eropa) bersatu dalam mencapai tujuan kemenangan Ukraina, mungkin karena mereka melihat kemenangan ini penting. Ini juga merupakan masalah keamanan dan kesejahteraan mereka," tambahnya.

“Dan apapun konsekuensi dari mendukung Ukraina saat ini, konsekuensi dari perbaikan dunia, jika Rusia menang di Ukraina, akan jauh lebih tinggi,” tutupnya.

BMKG: Gelombang Tsunami 19 Cm Terpantau di Pelabuhan Sarmi Papua

Gempa Rusia memicu gelombang tsunami lintas wilayah, termasuk beberapa wilayah di Indonesia dengan estimasi waktu kedatangan gelombang yang berbeda.

VIVA.co.id

30 Juli 2025