Israel Bom Kamp Pengungsi di Al-Nuseirat, Jasad Anak-anak Sampai Hancur
- wsj.com
Gaza – Pemboman Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Al-Nuseirat, di Gaza tengah telah menewaskan 40 orang, termasuk 14 anak-anak dan 9 wanita, kata dua pejabat Gaza, pada Kamis, 6 Juni 2024.
Serangan udara Israel tersebut menargetkan sekolah Al-Sardi, yang penuh dengan pengungsi yang melarikan diri dari perang Israel yang kejam dan tanpa pandang bulu selama delapan bulan di Jalur Gaza.
Di antara korban luka dan tewas adalah anak-anak yang jasadnya tiba dalam keadaan hancur di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota Deir Al-Balah.
VIVA Militer: Jet tempur militer Israel membombardir Gaza, Palestina
- bnn.network
Kantor media pemerintah Gaza mengutuk serangan itu sebagai pembantaian yang mengerikan, yang mempermalukan umat manusia.
“Kami menganggap pendudukan Israel dan pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Gaza,” kata kantor media tersebut, dikutip dari The New Arab, Jumat, 7 Juni 2024.
Sementara itu, tentara Israel mengklaim bahwa mereka telah menargetkan kompleks Hamas di dalam sekolah tersebut, yang merupakan milik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
“Jet tempur melancarkan serangan yang menargetkan kompleks Hamas di dalam sekolah UNRWA di daerah Al-Nuseirat,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
VIVA Militer: Kamp pengungsi di Rafah, Gaza selatan
- timesofisrael.com
Direktur kantor media pemerintah Gaza, Ismail Al-Thawabta, dan seorang pejabat kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa 40 orang tewas dan 73 lainnya luka-luka.
Kedua pejabat tersebut menambahkan bahwa 14 anak-anak dan sembilan wanita tewas dalam serangan tersebut.
Sebelumnya, direktur komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa jumlah orang yang dilaporkan tewas dalam serangan Israel di sekolah Nuseirat adalah antara 35 dan 45 orang, dan menambahkan bahwa jumlah tersebut belum dapat dikonfirmasi pada saat ini.
Seorang juru bicara militer Israel mengklaim tentara memperkirakan ada 20 hingga 30 pejuang Hamas yang berada di sekolah tersebut.
Letnan Kolonel Peter Lerner mengatakan banyak anggota Hamas yang tewas dan mengatakan dia tidak mengetahui adanya korban sipil akibat serangan tersebut.
Seorang petugas medis di fasilitas tersebut mengatakan serangan Israel menjelang fajar lainnya menewaskan enam orang di sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nuseirat, sementara para saksi melaporkan penembakan artileri yang intens di kamp Bureij dan Al-Maghazi di daerah yang sama.