Turki Tangkap Mata-mata Mossad Israel yang Menarget Aktivis Palestina di Istanbul
Ankara, VIVA – Pasukan keamanan Turki menahan pria bernama Serkan Cicek, warga negara Turki, yang diduga mata-mata badan intelijen Israel, Mossad, di Istanbul, Jumat, 3 Oktober 2025.
Berdasarkan pernyataan pihak keamanan Turki, penangkapan tersebut menjadi hasil dari operasi kontraintelijen yang dilakukan bersama Organisasi Intelijen Nasional Turki.
Para pejabat keamanan Turki mengatakan, Cicek bekerja untuk Mossad dan berhubungan dengan Faysal Rasheed, seorang anggota Pusat Operasi Daring Israel, seperti dikutip Xinhua, Sabtu 4 Oktober 2025. Â
Sumber keamanan Turki mengatakan Cicek mengaku melakukan kegiatan spionase di bawah arahan Rasheed, yang menargetkan seorang aktivis Palestina yang kritis terhadap kebijakan Israel di Timur Tengah.
Rasheed dilaporkan membayar Cicek sebesar 4.000 dolar AS (Rp66 juta) dalam bentuk mata uang kripto pada 1 Agustus.
Pria yang bernama asli Muhammet Fatih Keles – mengubah namanya setelah terlilit utang besar dan meninggalkan karier bisnisnya untuk mendirikan perusahaan swasta, Pandora Detective Agency, pada tahun 2020.
Cicek menarik perhatian Mossad setelah memulai pekerjaan detektifnya. Pada 31 Juli, Rasheed diduga menghubunginya melalui WhatsApp, memperkenalkan dirinya sebagai karyawan sebuah firma hukum asing.
Rasheed kemudian menugaskan Cicek untuk melakukan misi pengawasan selama empat hari terhadap seorang target yakni aktivis Palestina yang tinggal di Basaksehir, di pinggiran Istanbul.
Cicek diketahui telah mengunjungi alamat yang diberikan oleh Rasheed, namun ia tidak dapat menemukan targetnya. Ia memasuki kompleks perumahan tersebut pada 1-2 Agustus dengan dalih mencari apartemen untuk disewa dan melakukan pengintaian, tetapi gagal mengumpulkan informasi yang diminta Mossad.
Pada 3 Agustus, Mossad akhirnya memutus kontak setelah Cicek gagal mengumpulkan informasi yang diminta.
