Bukan Hanya BUMN, 7 Negara Ini Juga Terapkan 4 Hari Kerja dalam Seminggu
- Dok. Istimewa
Uji coba CWS di Inggris dilakukan dengan menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu selama 6 bulan. Setelahnya, Inggris menilai CWS sangat sukses, hingga membuat beberapa perusahaan yang mengikuti uji coba itu berencana menerapkan 4 hari kerja tersebut menjadi permanen.
4. Jerman
Bendera Jerman terlihat di depan Gedung Reichstag di Berlin.
- ANTARA/Wikimedia/Cezary Piwowarski.
Jerman adalah salah satu negara dengan pekan kerja rata-rata terpendek di Eropa. Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), rata-rata jam kerja di Jerman adalah 34,2 jam per minggu.
Sejak 1 Februari 2024, 45 perusahaan di Jerman telah memulai uji coba empat hari kerja dalam seminggu selama enam bulan. Inisiatif ini hanya melibatkan perusahaan-perusahaan di mana pekerjaannya dapat disesuaikan dengan jadwal kerja yang lebih pendek.
Menurut survei Forsa, 71 persen pekerja di Jerman menginginkan opsi untuk bekerja hanya empat hari dalam seminggu. Sementara itu, 46 persen perusahaan menganggap uji coba empat hari kerja dalam seminggu sebagai hal yang layak dilakukan di tempat kerja mereka sendiri.
5. Jepang
Bendera Jepang.
- Istimewa
Di Jepang, perusahaan-perusahaan besar telah menerapkan model CWS, hal ini diberlakukan setelah pengumuman pemerintah Jepang pada tahun 2021 mengenai rencana untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik di Jepang.
Kematian karena stres akibat pekerjaan telah merenggut banyak nyawa pekerja di Jepang. Pekerja yang bekerja lembur sering kali sakit karena beban kerja yang berlebihan atau mengalami depresi hingga ingin melakukan bunuh diri.
Pada tahun 2019, perusahaan teknologi raksasa Microsoft melakukan eksperimen dengan model 4 hari kerja dalam seminggu. Langkah ini meningkatkan produktivitas sebesar 40 persen dan menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien.
6. Spanyol
Bendera Spanyol
- http://travel-agency-spain.blogspot.com
Pemerintah Spanyol telah menanggapi seruan masyarakat dengan meluncurkan program uji coba yang sederhana, yaitu 4 hari kerja dalam seminggu pada bulan Desember 2022. Dalam uji coba tersebut, evaluasi dilakukan terhadap produktivitas dan kesejahteraan pekerja di Spanyol. Akan tetapi, program ini hanya dijalankan bagi pekerja full-time.
Menurut Kementerian Perindustrian Spanyol, perusahaan yang mendaftar dapat menerima bantuan dari dana pemerintah sebesar €10 juta (sekitar Rp41 juta), namun mereka harus merancang strategi untuk meningkatkan produktivitas yang dapat mengimbangi peningkatan biaya upah.