Jurnalis di Hong Kong Jadi Target Partai Komunis Tiongkok?
- Pixabay
Hong Kong, VIVA – Jurnalis dan keluarga mereka di Hong Kong disinyalir mengalami tekanan dan ancaman yang meningkat dari Partai Komunis Tiongkok, baik secara daring maupun luring. Frekuensi dan tingkat keparahan insiden ini telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, sebagaimana dinyatakan oleh Ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA) Selina Cheng dalam konferensi pers pada September 2024 silam.
Seperti dilansir The Hong Kong Post, Rabu 2 Oktober 2024, investigasi oleh HKJA mengungkapkan bahwa pelecehan sistematis mencapai puncaknya antara Juni dan Agustus tahun ini, dengan lonjakan yang signifikan dari pertengahan hingga akhir Agustus. Gelombang intimidasi ini berdampak pada 15 organisasi, termasuk 13 media dan dua lembaga pelatihan jurnalisme.
Di antara targetnya adalah HKJA, Hong Kong Free Press, Inmedia, dan Hong Kong Feature. Para ahli berpendapat bahwa Partai Komunis Tiongkok bertujuan untuk mengendalikan Hong Kong seperti cengkeramannya di Tiongkok daratan. PKT dilaporkan terganggu oleh kebebasan pers di Hong Kong, karena memungkinkan jurnalis untuk menerbitkan laporan kritis tentang Tiongkok dan pemerintahnya di media internasional.
Sejak bulan Juni, email pengaduan anonim dari akun Microsoft Outlook, yang konon berasal dari 'para patriot,' telah menargetkan sedikitnya 15 keluarga jurnalis, beserta majikan atau tuan tanah mereka. Pesan-pesan ini, yang sering kali bersifat mengancam, memiliki nada yang bervariasi. Organisasi yang lebih besar menerima pengaduan resmi, sementara media yang lebih kecil menghadapi pesan yang lebih mengancam, terkadang menampilkan foto dan teks jurnalis yang menyerupai surat tebusan.
Diyakini bahwa sayap mata-mata PKT, yaitu Kementerian Keamanan Negara (MSS) dan Kementerian Keamanan Publik (MPS), mengatur kegiatan-kegiatan ini. Tujuan mereka adalah untuk mengintimidasi komunitas jurnalis agar meninggalkan profesi mereka atau meninggalkan negara tersebut.
Sejak bulan Agustus, Facebook telah melihat lonjakan postingan dengan nuansa permusuhan yang menargetkan media dan jurnalis, melabeli pelaporan yang sah sebagai ilegal atau menghasut. HKJA menemukan bahwa setidaknya 36 jurnalis dari berbagai media disebutkan dalam postingan ini. Dalam beberapa kasus, pelaku mengedit atau memposting entri Wikipedia yang mengancam. Selain itu, dalam setidaknya empat kasus, pesan yang menekan dikirim ke nomor telepon kantor atau rumah wartawan segera setelah postingan ini dipublikasikan.