Perusahaan-perusahaan China Dikecam Karena Curi Teknologi AS

Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • Getty Images

Pemerintah Cina telah lama dituduh menutup mata terhadap pencurian kekayaan intelektual, dan beberapa analis berpendapat bahwa pemerintah Cina bahkan secara tidak langsung mendukung praktik tersebut untuk meningkatkan daya saing perusahaan Cina di panggung global. Hal ini menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, dengan kedua belah pihak terlibat dalam perang dagang berisiko tinggi mengenai tarif, teknologi, dan akses pasar.

8 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Tiongkok dan Rusia Kalah Jauh dari AS

Pemerintah AS telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk menerapkan kebijakan perdagangan yang lebih kuat dan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok. Salah satu contoh paling menonjol dari pendekatan ini adalah daftar hitam raksasa telekomunikasi China Huawei, yang dituduh mencuri rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika dan menggunakan teknologinya untuk spionase.

Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Photo :
  • Data Driven Investor

11 Anggota Keluarga Mafia di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati

AS juga mendesak sekutu-sekutunya untuk mengecualikan perusahaan-perusahaan China dari jaringan 5G mereka, dengan alasan risiko keamanan nasional yang terkait dengan pencurian kekayaan intelektual.

Meskipun ada upaya ini, masalah tetap ada, dengan perusahaan-perusahaan China terus menghadapi tuduhan mencuri rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan AS. Hal ini menyebabkan perdebatan yang lebih luas mengenai perlunya perjanjian internasional yang lebih kuat untuk melindungi kekayaan intelektual dan mengekang spionase industri.

Hamas Segera Respons Usulan Trump soal Rencana Perdamaian di Gaza

Beberapa ahli berpendapat bahwa kebangkitan ekonomi Tiongkok yang pesat sebagian didorong oleh pencurian rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Barat, dan bahwa tanpa penegakan hukum hak kekayaan intelektual yang lebih kuat, tren ini kemungkinan akan terus berlanjut.

Pengakuan bersalah oleh Hytera menyoroti risiko signifikan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan AS dalam melindungi kekayaan intelektual mereka di pasar global.

Pencurian kekayaan intelektual dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi bisnis, mulai dari kerugian finansial hingga kerusakan reputasi. Bagi perusahaan seperti Motorola, yang sangat bergantung pada teknologi hak milik untuk mempertahankan keunggulan kompetitif mereka, pencurian rahasia dagang dapat merusak kemampuan mereka untuk berinovasi dan bersaing secara efektif di pasar global.

Di luar dampak keuangan langsung, pencurian rahasia dagang juga memiliki implikasi yang lebih luas terhadap ekonomi global.
Kekayaan intelektual merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi, dan pencurian rahasia dagang dapat mendistorsi pasar dan menciptakan persaingan yang tidak seimbang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya