Hamas Sebut 25 dari 33 Tahanan Israel yang Akan Dibebaskan Masih Hidup

VIVA Militer: Pejuang Hamas Palestina
Sumber :
  • The Times of Israel

Tehran, VIVA - Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah menyerahkan daftar 33 tahanan Israel yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, termasuk 25 orang di antaranya masih hidup.

Makin Panas! Thailand Umumkan Darurat Militer di Perbatasan Kamboja

Kantor Berita Iran IRNA mengutip Reuters, Senin, 27 Januari 2025, menyebutkan seorang pejabat Hamas memastikan bahwa Israel telah menerima daftar tersebut.

Tel Aviv telah lama mencari informasi tentang nasib para tahanan Israel di Gaza sejak pecah perang 7 Oktober 2023 menyusul serangan lintas batas Hamas yang menewaskan 1.200 pemukim dan personel militer Israel.

PM Anwar Ibrahim Telepon Pemimpin Thailand-Kamboja Serukan Gencatan Senjata

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu bersama tentara Israel

Photo :
  • Facebook/The Prime Minister of Israel

Dalam operasi militer itu, para pejuang Hamas dilaporkan membawa 250 warga dan personel militer Israel ke Gaza.

Para Pemimpin Eropa Dukung Prancis Akui Palestina: Solusi Dua Negara Harus Ditegakkan

Tahap awal gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari itu akan berlangsung selama enam minggu. Pada setiap Sabtu, Hamas akan menyerahkan beberapa tahanan Israel untuk dipertukarkan dengan pembebasan para tahanan Palestina yang jumlahnya jauh lebih banyak.

Sementara itu, keluarga para tahanan Israel mengingatkan agar tidak ada upaya apa pun dari kabinet Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk mengganggu kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, kubu keluarga tahanan mengatakan beberapa menteri Israel dan kalangan media tengah mencoba menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas tersebut.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • Getty Images

Pernyataan mereka itu muncul setelah mantan menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan bahwa perjanjian dengan Hamas itu ilegal seraya memperingatkan bahwa perjanjian tersebut akan menjadi bencana bagi Israel.

Awal pekan ini, Ben Gvir, yang mengundurkan diri dari kabinet Netanyahu pada pekan lalu karena kesepakatan gencatan senjata itu, mengatakan kembalinya ribuan warga Palestina ke rumah-rumah mereka di Gaza utara adalah kemenangan bagi Hamas dan kegagalan bagi Israel.

“Ini bukanlah gambaran kemenangan total; ini adalah gambaran penyerahan total,” katanya, seraya mendesak Israel untuk melanjutkan perang di Gaza.

Hamas menggambarkan kembalinya warga Palestina sebagai kemenangan signifikan bagi rakyat Palestina dan kegagalan bagi mereka yang mendorong rencana pengusiran untuk Gaza. (ant)

Situasi porak-poranda di Jalur Gaza, Palestina

RI Dukung Presiden Macron soal Prancis Akui Negara Palestina

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik keputusan Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk mengakui negara Palestina.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025