Gencatan Senjata Gaza 'Rapuh', Israel Siap Lanjutkan Pertempuran dengan Hamas
- theaustralian.com.au
Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu, 24 Februari 2025, bahwa Israel siap untuk melanjutkan pertempuran melawan Hamas.
Hal itu diungkapkan Netanyahu setelah kelompok Hamas menuduh Israel membahayakan gencatan senjata Gaza karena menangguhkan pembebasan tahanan.
VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina
- REUTERS/Mohammed Salem
Fase pertama gencatan senjata, yang sebagian besar telah menghentikan lebih dari 15 bulan perang yang menghancurkan di Jalur Gaza, akan berakhir pada awal Maret, dan rincian fase berikutnya yang direncanakan belum disetujui.
Dengan ketegangan yang kembali meningkat atas kesepakatan tersebut, Israel pada hari Minggu mengumumkan perluasan operasi militer terhadap militan di Tepi Barat yang diduduki.
Netanyahu, yang berbicara dalam sebuah upacara militer sehari setelah Israel menghentikan pembebasan ratusan tahanan Palestina dengan imbalan enam sandera yang dibebaskan dari Gaza, berjanji untuk mencapai tujuan perang melalui negosiasi atau dengan cara lain.
"Kami siap untuk melanjutkan pertempuran sengit kapan saja," kata Netanyahu, dikutip dari The Sundaily, Selasa 25 Februari 2025.
Sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, militan Gaza telah membebaskan 25 sandera Israel yang masih hidup.
Setelah enam orang dibebaskan pada hari Sabtu, 23 Februari 2025, Israel menunda rencana pembebasan lebih dari 600 warga Palestina, dengan alasan adanya upacara yang memalukan di Gaza.
Komite Palang Merah Internasional, yang telah memfasilitasi pertukaran sandera-tahanan, sebelumnya telah mengimbau "semua pihak" agar pertukaran dilakukan dengan cara yang bermartabat dan pribadi.
Hamas bebaskan sandera Israel
- AP
Pejabat senior Hamas Bassem Naim mengatakan penundaan pembebasan tahanan akan membahayakan seluruh perjanjian.
Naim pun meminta mediator gencatan senjata, terutama Amerika, untuk menekan Israel agar melaksanakan perjanjian sebagaimana adanya dan segera membebaskan tahanan Palestina.
Kedua belah pihak juga saling menuduh melakukan pelanggaran selama gencatan senjata, tetapi sejauh ini gencatan senjata masih berlaku.