100 Warga Gaza Tewas Saat Berebut Bantuan Pangan

Warga Palestina mengambil bantuan yang dijatuhkan di pantai Zawaida, Jalur Gaza
Sumber :
  • AP Photo/Abdel Kareem Hana

VIVA – Gaza kembali dilanda tragedi kemanusiaan. Dalam dua hari terakhir, lebih dari 100 warga Palestina dilaporkan tewas ketika mencoba mendapatkan pasokan makanan pokok di tengah gempuran militer Israel. Ratusan lainnya mengalami luka-luka di sepanjang rute konvoi bantuan dan di dekat pusat distribusi yang dijaga ketat oleh militer Israel.

Prabowo Siapkan Pulau Galang Jadi Pusat Pengobatan 2.000 Warga Gaza

Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers di Markas Besar PBB, Jumat, menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya korban jiwa di Jalur Gaza.

“Menurut rekan-rekan hak asasi manusia kami, lebih dari 100 orang tewas dalam dua hari terakhir saja. Sementara ratusan lainnya luka-luka di sepanjang rute konvoi makanan atau di dekat pusat distribusi militer Israel,” ujar Haq.

Gaza Minta Bantuan via Udara Disetop karena Timbulkan Korban Jiwa

Ia menambahkan, warga sipil di Gaza tidak seharusnya mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk mendapatkan kebutuhan pokok. “Tidak seorang pun boleh dipaksa mempertaruhkan nyawanya untuk mencari makanan,” tegasnya.

Krisis Makanan Makin Akut

Norwegia Mau Tarik Dana Investasi Negaranya di Perusahaan Israel

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), kelangkaan makanan dan bahan kebutuhan pokok di Gaza telah berlangsung selama berbulan-bulan. Situasi ini semakin diperparah oleh serangan tanpa henti militer Israel yang menghancurkan infrastruktur dan jalur distribusi.

“Warga sipil harus selalu dilindungi, dan penyaluran bantuan di tingkat masyarakat dalam skala besar harus difasilitasi, bukan dihalangi,” kata Haq. Ia juga menegaskan bahwa krisis ini hanya dapat diatasi melalui “aliran bantuan tanpa batas” ke Gaza.

Namun, akses bantuan masih menghadapi tantangan besar. Haq mengungkapkan bahwa hingga kini jalur bantuan yang diperintahkan otoritas Israel untuk dilalui tim PBB masih “tidak memadai dan seringkali berbahaya, padat, atau tidak dapat dilalui.”

“Petugas kemanusiaan juga harus memiliki akses yang cepat, aman, dan tanpa hambatan untuk mengirimkan bantuan dengan cara yang aman dan bermartabat,” imbuhnya.

Serangan Israel Tak Kunjung Henti

Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan agresi militer ke Gaza yang oleh banyak pihak disebut sebagai tindakan genosida. Hingga kini, lebih dari 60.300 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan udara dan darat tanpa henti menghancurkan wilayah padat penduduk tersebut, memicu kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, seruan internasional untuk gencatan senjata sejauh ini diabaikan oleh Israel.

PBB menegaskan pihaknya akan terus berupaya mendorong akses kemanusiaan yang aman, meski tim di lapangan menghadapi “rintangan dan bahaya” setiap harinya. (ANTARA) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya