Pengurus dan Ketua Dewan Berselisih, Pangeran Harry Memilih Keluar dari Badan Amal HIV/AIDS

Pangeran Harry.
Sumber :
  • AP Photo

London, VIVA – Pangeran Harry dari Inggris mengatakan dia "terkejut" setelah mengundurkan diri sebagai pelindung Sentebale, sebuah badan amal Inggris yang didirikannya untuk membantu kaum muda penderita HIV dan AIDS di Lesotho dan Botswana, Afrika Selatan, menyusul pertikaian antara pengurus dan ketua dewan.

Harry, putra bungsu Raja Charles, mendirikan Sentebale pada tahun 2006 untuk menghormati ibunya, Putri Diana, setelah ia tewas dalam kecelakaan mobil di Paris.

Melansir dari ANews, Rabu 26 Maret 2025, Sentebale sendiri memiliki arti 'jangan lupakan aku' dalam bahasa lokal Lesotho di Afrika Selatan.

Salah satu pendiri, Pangeran Seeiso dari Lesotho, serta dewan pengurus, bergabung dengan Harry untuk meninggalkan Sentebale, menyusul perselisihan dengan ketua Sophie Chandauka, yang telah mengambil tindakan hukum untuk mencoba mempertahankan jabatannya.

Pangeran Harry.

Photo :
  • Instagram @clarencehouse

"Sangat menghancurkan bahwa hubungan antara pengurus badan amal dan ketua dewan hancur tanpa bisa diperbaiki, sehingga menciptakan situasi yang tidak dapat dipertahankan," kata Harry dan Seeiso dalam pernyataan bersama.

Harry, yang tinggal di California bersama istrinya Meghan dan dua anaknya, berhenti bekerja sebagai anggota keluarga kerajaan pada tahun 2020.

Dia telah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan amal di Afrika selama bertahun-tahun dan mengunjungi Nigeria tahun lalu.

Adzan Maghrib di Kastil Windsor: Raja Charles Buktikan Toleransi Beragama di Momen Buka Puasa Bersama

Para wali amanat telah bertindak demi kepentingan terbaik lembaga amal tersebut dengan meminta ketuanya untuk mengundurkan diri, kata pernyataan bersama tersebut.

"Meskipun kami mungkin tidak lagi menjadi Pelindung, kami akan selalu menjadi pendirinya, dan kami tidak akan pernah melupakan apa yang dapat dicapai lembaga amal ini jika dirawat dengan benar," tambahnya.

Mason Greenwood Reuni dengan Jebolan MU setelah Pindah Negara
VIVA Militer: Perdana Menteri Inggris, Sie Keir Starmer

Kecam Agresi di Gaza, Inggris Panggil Dubes Israel dan Jatuhkan Sanksi Tambahan

Pemerintah Inggris pada Selasa, 20 Mei 2025, menghentikan perundingan perdagangan bebas dengan Israel, dan memanggil duta besarnya.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2025