Donald Trump Soal Perang Dagang: Kita Lihat Saja Apa yang Terjadi dengan Tiongkok

Ilustrasi Donald Trump dan kebijakan tarif mobil impor
Sumber :
  • Carscoops

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan bahwa ia akan "senang" mencapai kesepakatan dengan Tiongkok karena kedua ekonomi teratas dunia itu terlibat dalam perang dagang yang semakin memanas, yang membuat pasar global gelisah. Hal itu disampaikan Trump pada Kamis, 10 April 2025.

PM India Modi Merapat ke Xi Jinping Usai Digempur Tarif Trump 50 Persen

"Kita lihat saja apa yang terjadi dengan Tiongkok. Kami akan senang jika dapat mencapai kesepakatan. Mereka benar-benar telah mengambil keuntungan dari negara kita untuk jangka waktu yang lama. Mereka telah menipu kita lebih dari siapa pun," kata Trump setelah bertemu dengan Kabinetnya di Gedung Putih dikutip pada Jumat, 11 April 2025.

Presiden AS Donald Trump jadikan TikTok sebagai alat barter politik dengan China.

Photo :
  • Foreign Policy
Tarif Trump 19 Persen Mulai Berlaku Hari Ini, Intip 10 Produk Ekspor RI yang Terancam Kena Imbas

Presiden Trump menaikkan "tarif timbal balik" terhadap Tiongkok dari 84 persen menjadi 125 persen, karena Washington dan Beijing terus meningkatkan perang dagang yang saling balas.

Tarif timbal baliknya merupakan tambahan dari tarif 20 persen yang ia kenakan awal tahun ini terkait dengan perdagangan gelap fentanil, yang berarti tarif sebenarnya terhadap Tiongkok kini telah mencapai 145 persen.

Beli Minyak Rusia, India Kena Tarif Tambahan 25 Persen dari Trump

Trump juga meremehkan keputusan China untuk menanggapi pengumumannya, dengan membatasi lebih lanjut jumlah film Amerika yang diizinkan diputar di negara Asia Timur itu.

"Saya rasa saya pernah mendengar hal yang lebih buruk," ujarnya.

Pasar pun melonjak karena Trump memberi puluhan negara penangguhan tarif selama 90 hari di atas batas dasar 10 persen, yang seharusnya mulai berlaku sejak Rabu, 9 April 2025.

Namun, kekhawatiran bahwa AS dan China tergelincir ke dalam perang dagang yang semakin memanas membuat pasar merosot tajam pada hari Kamis, 10 April 2025.

SMIC, perusahaan manufaktur chip kontrak terbesar di Tiongkok

Mampukah Tiongkok Taklukkan Teknologi Chip Tanpa Mencurinya?

Rekam jejak Tiongkok di industri chip semikonduktor kerap diwarnai tuduhan pencurian kekayaan intelektual.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2025