Jemaah Masjid Ditikam hingga Tewas di Prancis, Pelaku Ditangkap

Ilustrasi penikaman.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Paris, VIVA – Seorang pria yang menjadi tersangka dalam kasus penikaman mematikan di sebuah masjid di Prancis bagian selatan akhirnya ditangkap di Italia.

Aksi brutal yang menewaskan seorang jemaah ini tengah diselidiki secara menyeluruh oleh otoritas Prancis, dengan dugaan Islamofobia sebagai salah satu motif kuat di baliknya.

Ilustrasi garis polisi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Penangkapan tersangka diumumkan oleh Jaksa Kota Ales, Abdelkrim Grini, dilansir dari Associated Press, Senin 28 April 2025.

Grini mengungkapkan bahwa pelaku, yang sebelumnya kabur dari Prancis, telah "menyerahkan diri ke kantor polisi di Pistola" di Italia pada Minggu, 27 April 2025.

Tersangka diidentifikasi sebagai Olivier A., warga negara Prancis kelahiran Lyon pada 2004, yang berarti kini berusia 21 tahun. Menurut Grini, Olivier tinggal di kawasan La Grande Combe, lokasi terjadinya penikaman, dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

"Ini sangat memuaskan bagi saya sebagai seorang jaksa. Dihadapkan dengan efektivitas tindakan yang dilakukan, tersangka tidak mempunyai pilihan selain menyerahkan diri -- dan itu merupakan hal terbaik yang dapat dilakukannya," ujar Grini dalam pernyataannya.

Aksi kekerasan ini terjadi pada Jumat lalu, 25 April 2025, di sebuah masjid di La Grande Combe, bekas kota tambang di Prancis selatan. Menurut laporan, tersangka sempat merekam tindakannya menggunakan telepon genggam. Rekaman CCTV setempat juga menunjukkan bahwa ia meneriakkan hinaan kepada Tuhan saat melakukan serangan.

Hingga kini, motif pasti di balik penikaman tersebut masih dalam penyelidikan. Hubungan antara tersangka dan korban pun belum diungkapkan lebih lanjut. Namun, Grini menegaskan bahwa dugaan Islamofobia menjadi salah satu fokus utama dalam penyidikan.

"Itu yang pertama kali tangani, tapi bukan satu-satunya," katanya, merujuk pada berbagai kemungkinan motif yang tengah diselidiki.

Islamofobia Meningkat, Masjid di Prancis Digambar Grafiti Kepala Babi

Grini juga menambahkan bahwa surat perintah penangkapan Eropa akan segera diterbitkan untuk mempercepat pemindahan tersangka kembali ke Prancis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam keras aksi penikaman ini. Dalam pernyataannya, Macron menegaskan bahwa kebencian berbasis agama tidak akan pernah diterima di Prancis.

Rekaman CCTV Ungkap Kondisi Rumah Saif Ali Khan Sebelum Penikaman

"Rasisme dan kebencian berdasarkan agama tidak akan pernah mendapatkan tempat di Prancis. Kebebasan beragama tidak dapat diganggu gugat," tegasnya.

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :
  • Getty Images/Ludovic Marin
Pindah ke Negara-negara Ini Bakal Dibayar Hingga Rp1 Miliar, Minat?

Macron juga menyampaikan "dukungan negara" kepada keluarga korban dan "kepada rekan-rekan Muslim kami".

Donald Trump Unggah Foto Pakai AI Jadi Paus Berikutnya (Doc: BBC Internasional)

Unggah Foto Kontroversi Jadi Paus, Donald Trump Banjir Kritikan

Presiden AS Donald Trump menuai kritik dari sejumlah umat Katolik setelah mengunggah gambar dirinya sebagai Paus yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2025