Budaya Tarian Indonesia Bersinar di Panggung Dunia
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA - SMP dan SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan, sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional lewat torehan dua penghargaan tertinggi dalam ajang International Contest Festival “Dancing Italy” yang digelar di Rimini, Italia.
Bersaing dengan 20 grup dari 17 negara Eropa dan Asia, serta lebih dari 200 peserta internasional, Al Izhar tampil memukau dan berhasil meraih 1st Prize Place of Folk Dance untuk tarian Colours of Indonesia, Grand Prize of Folk Dance untuk Ramphak Geulumbang asal Aceh.
Sebanyak 45 orang tergabung dalam rombongan misi budaya, yang terdiri dari 26 penari, 9 pemusik, 4 pelatih, dan 6 official.
Al Izhar Pondok Labu Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Internasional “Dancing Italy” 2024
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Mereka tampil sebagai duta budaya Indonesia dalam program kolaboratif antara Al Izhar Pondok Labu, Gema Citra Nusantara, dan Kiny Cultura Indonesia, sebuah yayasan pelestarian budaya yang juga merupakan anggota resmi CID UNESCO (Conseil International de la Danse).
Program Budaya Berkelanjutan
Sebelum berangkat ke Italia, para peserta sempat menggelar pertunjukan “Gelar Pamit” di Kementerian Kebudayaan.
Dalam acara tersebut, siswa Al Izhar menerima sertifikat dari CID UNESCO atas dedikasi mereka menjalani pelatihan selama 150 jam. Sertifikat ini diakui di lebih dari 150 negara.
Tak hanya itu, mereka juga diterima secara resmi oleh Institut Kebudayaan Italia dan Direktur Maria Battaglia untuk memperdalam wawasan budaya Italia.
Pihak sekolah memberikan apresiasi penuh atas semangat dan kerja keras para siswa. Program misi budaya ini kini menjadi agenda tahunan Al Izhar Pondok Labu sebagai wujud komitmen membentuk generasi berprestasi global yang tetap berakar kuat pada budaya bangsa.
Mengusung Semangat “Yang Muda yang Berbudaya”
Kiki Puspita Sari, Director of Culture and Education Kiny Cultura Indonesia, menyatakan bahwa kemenangan Indonesia menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap budaya Tanah Air.
"Semoga kemenangan Indonesia di kancah internasional ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Indonesia. Penampilan mereka telah menjadi bentuk diplomasi budaya, memperkenalkan Indonesia dengan cara yang indah, menginspirasi, dan berkelas," kata Kiki.
Untuk itu, Kiki berharap anak-anak Indonesia tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik.
"Dengan semangat ‘Yang Muda yang Berbudaya’, kami berharap anak-anak Indonesia tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kaya secara budaya. Karena bangsa besar adalah bangsa yang tidak melupakan akar budayanya," ujarnya.
Kiki juga berharap pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para siswa yang telah mengharumkan nama bangsa, serta menjadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia.
Penampilan yang Memikat Dunia
Penampilan para siswa Al Izhar di Rimini mendapat juga sambutan hangat dari penonton internasional. Mereka menampilkan sejumlah tarian tradisional seperti:
Nagekeo Bangkit (NTT)
Muda Mudi Papua
Tari Mira (DKI Jakarta)
Ramphak Geulumbang (Aceh)
Keseluruhan pertunjukan dikemas dengan penuh energi dan iringan musik langsung oleh sembilan siswa Al Izhar, di bawah arahan Gema Citra Nusantara.
Pementasan ini dipimpin oleh Mira Marina Arismunandar, dengan dukungan pemusik Jufrizal dan Asep Supriyatna. Tarian topeng yang turut ditampilkan semakin memperkaya kesan eksotis dan menggambarkan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Prestasi ini bukan semata-mata soal memenangkan penghargaan, tetapi tentang bagaimana generasi muda Indonesia mampu menyuarakan identitas bangsanya melalui seni dan budaya.
Al Izhar Pondok Labu, Gema Citra Nusantara, dan Kiny Cultura Indonesia telah membuktikan bahwa budaya Indonesia tidak hanya layak dibanggakan, tapi juga pantas untuk bersinar di panggung dunia.