Trump Ungkapkan Rasa Kecewanya ke Rusia Karena Masih Pakai Rudal Serang Ukraina

Presiden AS Donald Trump ribut dengan Presiden Ukraina Zelensky di Gedung Putih
Sumber :
  • Ist

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada Minggu, 27 April 2025 bahwa ia sangat kecewa atas serangan rudal Rusia yang terus berlanjut terhadap Ukraina, di tengah negosiasi perdamaian.

AS Resmi Terima Hadiah Boeing 747 Qatar untuk Dijadikan 'Air Force One'

"Saya sangat kecewa bahwa rudal terbang dari Rusia...sangat kecewa," kata Trump kepada wartawan, sebelum menaiki Air Force One di Bandara Kota Morristown di Morristown, New Jersey.

Trump juga mengatakan, bahwa ia terkejut oleh pemboman yang terus berlanjut selama pembicaraan negosiasi perdamaian tersebut.

Trump Mengaku AS Habiskan Banyak Uang, Makanya Potong Dana USAID

Ketika ditanya apa yang diharapkannya dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump menjawab, "Baiklah, saya ingin dia berhenti menembak, duduk dan menandatangani kesepakatan. Kami memiliki batasan kesepakatan, saya yakin, dan saya ingin dia menandatanganinya dan menyelesaikannya dan kembali hidup".

Ketika seorang wartawan bertanya apakah Trump percaya dengan Putin, Trump menjawab bahwa dia tidak bisa menjawab hal itu sekarang.

Vatikan Resmi Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai antara Rusia-Ukraina

"Saya akan memberi tahu anda dalam waktu sekitar dua minggu," ujar Trump tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Presiden AS itu juga membahas pertemuannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Vatikan, di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus. Pertemuan keduanya adalah pertemuan tatap muka pertama mereka sejak pertemuan Gedung Putih yang memanas pada bulan Februari.

"Saya pikir pertemuan itu berjalan dengan baik. Kita lihat saja apa yang terjadi selama beberapa hari ke depan," ucap Trump, dikutip dari Anadolu Ajansi, Senin 28 April 2025.

Dia pun menambahkan hubungannya dengan pemimpin Ukraina, yang tidak pernah buruk. Trump menggambarkan Zelensky sebagai seseorang yang lebih tenang selama diskusi mereka di Vatikan.

"Saya pikir dia memahami gambarannya, dan saya pikir dia ingin membuat kesepakatan. Saya tidak tahu apakah dia ingin membuat kesepakatan (sebelumnya)," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya