Putin Siap Gencatan Senjata di Ukraina, PM Inggris Ogah Percaya: Berkali-kali Dia Tak Tertarik Perdamaian

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam perayaan Hari Kemenangan
Sumber :
  • The Moscow Times

London, VIVA – Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan jadi sorotan berdasarkan tindakannya, bukan omongannya. Starmer mengatakan demikian karena menyoroti omongan Putin yang siap janjikan gencatan senjata dengan Ukraina.

Jenderal Kamboja Desak Thailand Pulangkan 20 Prajuritnya yang Ditawan

Putin berjanji akan melakukan gencatan senjata selama 72 jam melawan Ukraina.

Starmer termasuk pemimpin Eropa yang menyerukan gencatan senjata tanpa syarat. Ia khawatir Putin akan berbalik meminta lebih banyak persyaratan jika tak ada solusi permanen untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Thailand Lapor ke Malaysia-AS dan Tiongkok

Sebelumnya, Putin berjanji siap melakukan gencatan senjata akan dimulai pada 7-10 Mei 2025.

Keputusan Putin akan menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua di Eropa.

Tentara Thailand Tuduh Kamboja Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Namun, Downing Street seperti melempar sinyal sikap tak percaya dengan semua tindakan Putin.

"Saya pikir kita akan menilai Presiden Putin berdasarkan tindakannya daripada kata-katanya," kata Starmer dikutip dari Anews, Selasa, 29 April 2025.

VIVA Militer: Perdana Menteri Inggris, Sie Keir Starmer

Photo :
  • The Wall Street Journal

"Membuktikan berkali-kali bahwa dia tak tertarik pada perdamaian, melanjutkan serangannya terhadap warga Ukraina yang tidak bersalah selama apa yang disebut sebagai gencatan senjata sebelumnya," ujar Starmer.

Starmer juga mengatakan bahwa harus ada gencatan senjata tanpa syarat. Ia menegaskan tak percaya dengan Putin.

"Ini harus berlangsung lama, karena saya tidak percaya Putin. Saya pikir jika ini bukan gencatan senjata yang berlangsung lama, dia akan kembali lagi dan kita tidak boleh membiarkan itu terjadi lagi," lanjut Starmer.

Sementara, Downing Street menyambut baik pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama akhir pekan.

Setelah pertemuan itu, Trump mengisyaratkan mitranya dari Ukraina bersedia menyerahkan kendali atas Krimea, semenanjung yang dianeksasi oleh Putin pada 2014.

Berdasarkan foto yang beredar, Zelensky dan Trump terlihat duduk bersama di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025. Keduanya juga sempat pergi ke Vatikan untuk menghadiri upacara pemakaman Paus.

Zelensky juga mengadakan pertemuan dengan Starmer. Lalu, Zelensky serta Starmer juga terlihat berbincang-bincang dengan Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya