Arab Saudi: 1,003,447 Jemaah Haji Dunia Tiba di Tanah Suci, Didominasi Laki-laki

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Taufiq Al-Rabiah
Sumber :
  • Saudi Gazette

Riyadh, VIVA – Menteri Haji dan Umrah Tawfiq Al-Rabiah mengatakan bahwa Arab Saudi telah menerima lebih dari satu juta jemaah haji dari berbagai belahan dunia melalui pelabuhan laut, darat maupun udara.

5 Fakta Tentang Ibadah Haji: Rukun Islam Kelima yang Penuh Makna Spiritual dan Sejarah

Di antara para jemaah haji tersebut, 53 persen adalah laki-laki sementara 47 persen sisanya adalah perempuan. Demikian disampaikan Al-Rabiah dalam konferensi pers pemerintah untuk menjelaskan persiapan haji 2025 di Riyadh pada Senin, 27 Mei 2025, seperti dilansir Saudigazette.

Direktorat Jenderal Paspor mengumumkan pada hari Senin bahwa total 1.003.447 jemaah haji telah tiba di Arab Saudi dari luar negeri melalui berbagai pelabuhan udara, darat, dan laut hingga akhir hari Minggu.

Berangkat Ibadah Haji, Ivan Gunawan Sampaikan Hal Ini

Al-Rabiah mengatakan 94 persen jemaah haji tiba dari luar negeri melalui udara, sementara 4,83 persen tiba melalui pelabuhan darat, dan sekitar 0,5 persen tiba melalui laut. Ia mencatat bahwa 249.400 jemaah tiba melalui Inisiatif "Rute Makkah".

5 Situs yang Menakjubkan Dunia Selama Puncak Haji

Menteri tersebut mengatakan bahwa para jemaah haji tiba di Kerajaan di tengah sistem pengawasan dan layanan terpadu yang disediakan oleh Kerajaan, berkat dukungan tak terbatas dari para pemimpin.

Ia menegaskan bahwa kementerian memulai persiapan untuk musim haji dan umrah pada tanggal 12 Dzulhijjah 1445 H, atau pada akhir ritual haji tahun lalu.

“Persiapan ini termasuk menyerahkan dokumen pengaturan awal ke berbagai negara dan menyelenggarakan konferensi dan pameran haji terbesar Januari lalu di bawah naungan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dengan partisipasi para pemimpin dari 87 negara di seluruh dunia,” katanya sambil mencatat bahwa 78 pertemuan persiapan ekstensif diadakan dengan kantor-kantor haji, yang berkontribusi untuk meningkatkan kesiapan awal.

Al-Rabiah menunjukkan pameran dan konferensi haji berkontribusi untuk mendokumentasikan perjanjian dan kontrak antara perusahaan melalui platform "Nusuk", bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk menerbitkan visa.

Ini akan berdampak positif pada harga dan kualitas layanan yang diberikan kepada para jamaah haji. Ia mencatat bahwa persiapan awal dilakukan di bawah pengawasan Kantor Proyek Haji (PMO Haji), yang dikelola oleh program ‘Duyuf Al-Rahman’, salah satu program Visi 2030.

Al-Rabiah meninjau upaya Kantor Proyek Haji, dan mengonfirmasi bahwa mereka mampu menyelesaikan 609 rencana, termasuk 6.200 tugas, selain menyelenggarakan pertemuan berkala antara semua pihak, yang terbaru adalah pertemuan untuk meningkatkan keakraban di antara komandan lapangan haji minggu lalu.

Transformasi ‘Kartu Nusuk

Menteri tersebut juga berbicara tentang transformasi digital yang saat ini terjadi di Kerajaan, khususnya dalam layanan haji dan umrah. Ia meninjau beberapa inisiatif dalam hal ini, termasuk "Kartu Nusuk," yang menyediakan fitur keamanan dan kesehatan tingkat lanjut, memastikan pergerakan jamaah yang mudah dan memfasilitasi masuknya mereka ke Masjidil Haram.

Kartu tersebut juga berisi informasi tentang jemaah, status kesehatan mereka, dan perumahan mereka. Ia menekankan bahwa 1,4 juta kartu telah diterbitkan hingga saat ini untuk jamaah dan pekerja sistem haji.

Al-Rabiah juga mencatat bahwa tahun ini akan menyaksikan pengembangan aplikasi Nusuk secara menyeluruh, dengan penambahan 100 layanan komprehensif untuk meningkatkan pengalaman umrah dan kunjungan. Ia menjelaskan bahwa 30 layanan baru telah ditambahkan ke aplikasi tersebut khusus untuk musim haji 2025, menjadikannya pendamping terbaik bagi para peziarah yang melakukan ritual dan memperoleh berbagai layanan.

Mengenai persiapan lapangan untuk musim haji, Al-Rabiah menegaskan kesiapan infrastruktur dan jaringan listrik telah diverifikasi, pemompaan air telah diuji di kamp-kamp, ​​dan pengujian ekstensif telah dilaksanakan di bidang transportasi dan pengelompokan.

Ia juga mencatat bahwa perumahan dan tenda-tenda telah diperiksa dan dilengkapi, dan bahwa kesiapan staf yang bekerja di sistem layanan haji telah diverifikasi.

Menteri tersebut mencatat bahwa Kementerian Haji dan Umrah telah melakukan lebih dari 37.000 inspeksi terhadap berbagai penyedia layanan, yang menghasilkan identifikasi 3.400 observasi yang telah ditangani.

Al-Rabiah menegaskan tidak akan ada toleransi terhadap kekurangan atau kelalaian dalam penyelenggaraan haji.

Ia juga menekankan pentingnya inisiatif "Dilarang Haji Tanpa Izin", yang bertujuan untuk menjamin keselamatan jemaah haji yang sah, karena penggunaan rute yang ilegal untuk melaksanakan ibadah haji membahayakan keselamatan mereka. Ia memuji peran berbagai negara dalam memerangi kampanye haji palsu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya