Putra Mahkota Arab Saudi Kontak Presiden Iran, Israel Hambat Upaya Redakan Ketegangan Timur Tengah

Israel Serang Iran, Teheran Diguncang Ledakan
Sumber :
  • (AP Photo/Vahid Salemi)

Doha, VIVA – Putra Mahkota Arab Saudi, menyesalkan langkah Israel menyerang Iran. Apa yang dilakukan negara pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netantyahu tersebut dianggap merusak upaya meredakan ketegangan di Timur Tengah.

KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Basarnas Lanjutkan Pencarian Korban Hari Ini

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Iran telah menghambat upaya untuk meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Mohammed bin Salman menyampaikan hal itu dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, di mana ia juga menyampaikan belasungkawa atas para korban serangan Israel, demikian dilaporkan kantor berita resmi Saudi, SPA.

Kepala BNN Ungkap Alasan Tak Lagi Tangkap Artis Pengguna Narkoba

Dalam percakapan tersebut, Pangeran Mohammed menegaskan bahwa serangan itu telah mengganggu dialog yang tengah berlangsung untuk menyelesaikan krisis dan menghambat pencapaian solusi diplomatik.

Ia juga menekankan bahwa Arab Saudi menolak penggunaan kekerasan sebagai cara menyelesaikan konflik, dan menegaskan pentingnya menjadikan dialog sebagai dasar dalam menyelesaikan perbedaan.

Dampingi Prabowo, Menag: Putra Mahkota Arab Saudi Dukung Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Menurut SPA seperti dikutip dari Antara, Presiden Iran menyampaikan rasa terima kasih atas simpati dan dukungan moral dari Putra Mahkota, serta memuji sikap Saudi yang secara tegas menolak dan mengecam agresi Israel.

Sebelumnya, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, juga menghubungi Presiden Iran.

Emir Qatar menjadi pemimpin Arab pertama yang secara langsung menyampaikan dukungan kepada kepemimpinan Iran dan mengecam keras serangan Israel.

Pada Jumat dinihari (13/6), tentara Israel (IDF) melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Iran. Angkatan Udara Israel menghantam sejumlah target militer dan fasilitas program nuklir.

Otoritas Israel menyatakan bahwa operasi itu bertujuan untuk mencegah ancaman terhadap eksistensi negara zionis tersebut.

Menurut militer dan intelijen Israel, Iran sudah semakin mendekati “titik tanpa kembali” dalam mengembangkan senjata nuklir dalam waktu dekat.

Media Iran melaporkan bahwa sejumlah pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir tewas dalam serangan itu. Serangan juga ditujukan ke fasilitas nuklir di Natanz, Fordow, dan Isfahan, serta basis militer Iran di wilayah barat laut negara itu.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib pahit dan mengerikan.”

Sebagai respons, Republik Islam Iran meluncurkan Operasi Janji Sejati 3 (Operation True Promise 3).

Media Israel melaporkan bahwa puluhan orang telah menjadi korban dalam serangan operasi Iran tersebut.

Pemerintah Israel dikabarkan memutuskan untuk memperluas operasi militer terhadap program nuklir Iran. Sementara itu, Teheran secara resmi telah memberi tahu Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris bahwa pihaknya akan melakukan serangan balasan yang lebih besar ke wilayah Israel.

Rusia telah mengecam serangan militer Israel, dan menyebutnya sebagai tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima. (Ant)

Sumber: Sputnik-OANA

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya