Pejabat Senior Militer Iran Ancam Lakukan Ini Jika Diserang AS Lagi

AS jatuhkan bom ke 3 situs nuklir Iran
Sumber :
  • Ist

Teheran, VIVA – Pejabat senior militer Iran mengeluarkan peringatan dengan mengancam akan memberikan respons keras terhadap serangan apa pun terhadap kepentingan Iran di masa depan. Peringatan itu disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump secara gamblang menyatakan bahwa Washington akan mengambil tindakan lebih jika Iran bersikeras memperkaya uranium.

Trump Kenakan Tarif Impor 20 Persen untuk Vietnam, Produk AS Malah Bebas Pajak

Brigjen Ramezan Sharif, juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pun menepis pernyataan Trump dengan menyebutnya sebagai "omong kosong".

"Jika kepentingan dan aset nasional Iran diserang lagi, respons kami kali ini akan berbeda, lebih menghancurkan dan merusak, dan dapat mempercepat keruntuhan rezim Amerika," kata Sharif memperingatkan, dikutip dari ANews, Minggu 29 Juni 2025.

Menlu Iran: Senjata Nuklir Tidak Manusiawi, Dilarang Agama!

Ilustrasi Ekonomi Amerika Serikat

Photo :
  • Freepik

Secara terpisah, Mohammad Reza Naqdi, wakil komandan untuk koordinasi di korps pengawal, juga memperingatkan bahwa serangan balasan dari pihaknya akan mampu menewaskan militer hingga diplomat Amerika.

Sosok Jenderal Perang Thailand yang Disinggung dalam Skandal Telepon PM Thailand

"Jika ada serangan sekecil apa pun terhadap otoritas agama Syiah mana pun, baik berhasil atau tidak, tidak seorang pun agen Amerika akan meninggalkan wilayah ini hidup-hidup. Semua diplomat, personel militer, dan karyawan Amerika di wilayah tersebut akan terbunuh atau ditangkap."

Pada 22 Juni, AS menjatuhkan enam bom penghancur bunker di fasilitas nuklir Fordo dan meluncurkan puluhan serangan rudal jelajah di lokasi-lokasi di Natanz dan Isfahan sebagai bagian dari kampanyenya melawan program nuklir Iran.

Sebelumnya pada hari Sabtu, ribuan warga Iran juga berkumpul di Teheran untuk menghadiri prosesi pemakaman bagi orang-orang yang tewas selama serangan udara Israel baru-baru ini, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Konflik selama 12 hari antara Israel dan Iran meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara di lokasi-lokasi militer, nuklir, dan sipil Iran, menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai 5.332 orang, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya