China Respons Ancaman Trump Naikkan Tarif: BRICS Bukan untuk Konfrontasi!

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie

Beijing, VIVA – China merespons sanksi terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap negara-negara anggota BRICS berupa pengenaan tarif tambahan 10 persen ke AS.

Abaikan Ultimatum Trump, Ratusan Drone Rusia Bombardir Ukraina

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, menegaskan BRICS tidak ingin mencari konfrontasi lewat pernyataan bersamanya.

"Mengenai pengenaan tarif, Tiongkok telah berulang kali menyatakan posisinya bahwa perang dagang dan tarif tidak memiliki pemenang, dan proteksionisme tidak menawarkan jalan ke depan," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dilansir CNA, Senin, 7 Juli 2025.

NVidia Butuh China

"BRICS tidak terlibat dalam konfrontasi kubu dan tidak ditujukan pada negara mana pun," katanya. 

Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS

Photo :
  • AP Photo/Mark Schiefelbein
Indonesia Kena Tarif Impor AS 19%, DPR: Ini Pembebanan, Tapi Patut Disyukuri

Dikonsepsikan dua dekade lalu sebagai forum bagi ekonomi yang tumbuh cepat, BRICS telah dilihat sebagai penyeimbang yang digerakkan oleh Tiongkok terhadap kekuatan AS dan Eropa Barat.

Namun, Beijing menyatakan BRICS merupakan platform penting untuk kerja sama antara pasar yang sedang berkembang dan negara-negara berkembang. "BRICS menganjurkan keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Mao. 

Sebelumnya,  Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10 persen kepada negara mana pun yang mendukung "kebijakan anti-Amerika" kelompok BRICS.

Pengumuman Trump muncul di tengah berlangsungnya pertemuan para pemimpin BRICS di Rio de Janeiro, Brasil.

"Negara mana pun yang menyelaraskan diri dengan kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif TAMBAHAN 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social Minggu malam

Dalam unggahan terpisah, Trump mengumumkan bahwa surat pemberitahuan tarif atau kesepakatan dagang dengan berbagai negara di dunia akan mulai dikirimkan pada Senin, 7 Juli 2025, pukul 12.00 waktu Washingto.

Pada akhir Januari lalu, dia menyatakan bahwa "tidak ada kemungkinan (negara-negara) BRICS menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional, atau di mana pun."

Trump meminta komitmen dari negara-negara BRICS untuk tidak menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain sebagai pengganti dolar AS. "Jika mereka tetap melakukannya, mereka akan dikenai tarif 100 persen," kata Trump. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya