ICC Tolak Permintaan Israel untuk Cabut Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Pengadilan Kriminal Intenasional atau ICC di Hague, Belanda
Sumber :
  • AP Photo/Peter Dejong

Den Haag, VIVA – Para hakim di Mahkamah Pidana Internasional (ICC)  menolak permintaan Israel untuk mencabut surat perintah penangkapan bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Kecam Serangan Israel ke Warga Pencari Bantuan di Gaza, DPR RI Desak Pemerintah Pimpin Koalisi Internasional

Israel mengajukan permintaan tersebut sementara ICC meninjau gugatannya atas yurisdiksi pengadilan untuk mempertimbangkan perangnya di Gaza.

Keputusan tertanggal 9 Juli 2025 tersebut dipublikasikan di situs web ICC pada hari Rabu, 16 Juli 2025. Para hakim juga menolak permintaan Israel untuk menangguhkan penyelidikan pengadilan yang lebih luas atas dugaan kejahatan di Wilayah Palestina yang diduduki.

95 Warga Gaza Tewas saat Tunggu Bantuan dalam 24 Jam Terakhir

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • aawsat.com

Israel berpendapat bahwa surat perintah tersebut harus dicabut, dengan mengutip keputusan hakim banding di ICC pada bulan April yang memerintahkan panel yang lebih rendah untuk mempertimbangkan kembali keberatan Israel tentang yurisdiksi pengadilan di Gaza.

Kepala RS Lapangan Gaza Diculik Pasukan Khusus Israel

Namun, para hakim menolak alasan tersebut, dengan mengatakan bahwa gugatan yurisdiksi Israel masih tertunda dan surat perintah tersebut akan tetap berlaku sampai pengadilan memutuskan masalah tersebut secara khusus.

ICC telah mendapat tekanan kuat untuk menghentikan penyelidikan kejahatan perangnya.

Awal bulan ini, seorang penasihat hukum senior di Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan ancaman dramatis kepada badan pengawas pengadilan, memperingatkan bahwa "semua opsi tersedia".

"Kami akan menggunakan semua instrumen diplomatik, politik, dan hukum yang tepat dan efektif untuk memblokir tindakan ICC yang melampaui batas," Reed Rubinstein, perwakilan AS, memperingatkan.

Ancaman itu muncul tepat sebelum pemerintahan Trump mengumumkan akan menjatuhkan sanksi kepada Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina.

Sanksi tersebut menyusul laporan pedas Albanese pada 30 Juni, di mana ia menyebutkan lebih dari 60 perusahaan, termasuk perusahaan teknologi besar AS seperti Google, Amazon, dan Microsoft, yang menurutnya terlibat dalam "transformasi ekonomi pendudukan Israel menjadi ekonomi genosida".

Upaya Israel untuk menghentikan ICC, hingga saat ini, gagal membuahkan hasil.

Middle East Eye mengungkapkan pada hari Selasa bahwa seorang pengacara pembela Inggris-Israel mengancam pada bulan Mei untuk "menghancurkan" jaksa agung ICC Inggris, Karim Khan, kecuali ia mencabut surat perintah penangkapan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya