Kamboja Desak Thailand Hentikan Serangan: Tarik Pasukan di Perbatasan!
- AP Photo
Phnom Penh, VIVA – Pemerintah Kamboja mendesak Thailand untuk segera menghentikan pertempuran di perbatasan, menarik pasukannya, dan menahan diri dari tindakan yang bisa memperburuk situasi.
Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Kamboja, Kamis, 24 Juli 2025, di tengah memanasnya konflik bersenjata antara kedua negara.
"Kamboja menyerukan kepada Thailand untuk segera menghentikan semua aksi permusuhan, menarik pasukannya ke sisi perbatasannya sendiri, dan tidak melakukan tindakan provokatif lebih lanjut yang bisa memperparah situasi," kata pernyataan tersebut.
Pemerintah Kamboja juga mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai tindakan "ceroboh dan bermusuhan" dari Thailand.
"Kamboja... akan mengambil segala langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan rakyatnya," kata pernyataan itu.
Militer Thailand pada Kamis melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini.
Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis dini hari sekitar pukul 07.45 WIB di daerah yang masih menjadi sengketa. Awalnya, terjadi baku tembak antara pasukan darat, yang kemudian meningkat intensitasnya.
Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang melepaskan tembakan pertama, setelah berminggu-minggu ketegangan yang membara menyebabkan hubungan diplomatik jatuh ke titik terendah.
Bentrokan ini terjadi sehari setelah Thailand menutup perbatasannya dengan Kamboja, menarik duta besarnya, dan mengusir duta besar Kamboja sebagai protes atas ledakan ranjau darat yang melukai lima tentara Thailand.
Kamboja kemudian mengikuti jejaknya, mengusir duta besar Thailand dan menarik semua staf Kamboja dari kedutaan besarnya di Bangkok.