7 Senjata Paling Mematikan di Dunia, Bisa Picu Kiamat jika Digunakan Gegabah!

Jakarta, VIVA – Dalam sejarah panjang konflik antarnegara, manusia telah menciptakan beragam senjata dengan daya rusak yang sulit dibayangkan. Beberapa di antaranya bahkan digolongkan sebagai ancaman eksistensial, karena jika digunakan secara tidak bijak, bisa memicu bencana global yang tak terelakkan.

Dari nuklir hingga senjata biologis, berikut adalah 7 senjata paling mematikan di dunia yang mampu membawa kehancuran berskala kiamat.

1. Tsar Bomba – Bom Nuklir Terbesar Sepanjang Sejarah

Uni Soviet menciptakan Tsar Bomba sebagai simbol supremasi teknologi nuklir pada era Perang Dingin. Meledak dengan kekuatan 50 megaton TNT, bom ini menghasilkan bola api selebar 8 kilometer dan awan jamur setinggi 65 kilometer. Jika benar-benar digunakan dalam peperangan, satu Tsar Bomba cukup untuk menghapus sebuah kota besar dalam sekejap.

2. ICBM – Rudal Nuklir Jarak Jauh yang Bisa Hancurkan Negara

Rudal balistik antarbenua (ICBM) seperti milik Rusia dan Amerika Serikat dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir melintasi benua. Dengan jangkauan lebih dari 5.500 km, ICBM mampu menghantam target mana pun di dunia. Ancaman terbesarnya bukan hanya dari satu rudal, tapi dari kemampuannya membawa banyak hulu ledak dalam satu peluncuran. Sistem ini merupakan pilar dari doktrin MAD (Mutually Assured Destruction).

3. FOAB – Bapak Segala Bom dari Rusia

Dijuluki sebagai versi non-nuklir paling mematikan, FOAB (Father of All Bombs) merupakan bom termobarik dengan daya ledak luar biasa. Alih-alih radiasi, bom ini membunuh lewat suhu panas ekstrem dan gelombang tekanan yang mematikan. Efeknya merusak jaringan biologis, menghancurkan infrastruktur, dan mematikan dalam radius luas.

4. Trident II D5 – Rudal Balistik Kapal Selam yang Tak Terdeteksi

Trident II D5 adalah senjata nuklir strategis yang bisa diluncurkan dari kapal selam secara diam-diam. Rudal ini membawa beberapa hulu ledak termonuklir yang bisa diarahkan ke target berbeda. Dengan kemampuan menyusup tanpa terdeteksi, senjata ini menjadi ancaman mematikan yang bisa melumpuhkan lawan sebelum sempat merespons.

5. Castle Bravo – Bencana Nuklir Tak Terduga dari AS

Castle Bravo adalah bom hidrogen yang diuji oleh AS pada tahun 1954. Ledakannya jauh lebih besar dari perkiraan ilmuwan dan menyebabkan hujan radioaktif di area yang luas, termasuk mencemari penduduk sipil dan kapal nelayan Jepang. Tragedi ini membuktikan betapa sulitnya mengontrol kekuatan nuklir, bahkan dalam skenario uji coba.

6. Virus Chimera – Senjata Biologis Rekayasa Genetik

Berbeda dari senjata konvensional, virus chimera adalah senjata biologis buatan yang memadukan DNA dari virus-virus mematikan seperti Ebola dan cacar. Jika dilepaskan, virus ini dapat menyebar dengan cepat dan memicu pandemi global yang sulit dikendalikan. Sifatnya yang tak terlihat dan mudah menyebar menjadikan virus ini sangat menakutkan.

7. Little Boy & Fat Man – Bom Atom yang Mengubah Dunia

Digunakan oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, dua bom atom ini masing-masing dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Lebih dari 200.000 nyawa melayang hanya dalam beberapa hari. Dua bom ini tak hanya mengakhiri perang, tapi juga menandai awal era senjata nuklir yang masih menghantui dunia hingga kini.

Intinya

Ketujuh senjata di atas menunjukkan sejauh mana manusia mampu menciptakan alat penghancur massal. Dalam konteks geopolitik saat ini, satu keputusan keliru bisa menyebabkan tragedi global. Oleh karena itu, diplomasi, pengendalian senjata, dan kesadaran kolektif menjadi pertahanan terakhir umat manusia dari kehancuran yang diciptakan tangannya sendiri.

Jika salah satu dari senjata ini digunakan secara gegabah, bukan hanya sebuah kota atau negara yang hancur—tapi mungkin seluruh peradaban manusia.

Halaman Selanjutnya

Dijuluki sebagai versi non-nuklir paling mematikan, FOAB (Father of All Bombs) merupakan bom termobarik dengan daya ledak luar biasa. Alih-alih radiasi, bom ini membunuh lewat suhu panas ekstrem dan gelombang tekanan yang mematikan. Efeknya merusak jaringan biologis, menghancurkan infrastruktur, dan mematikan dalam radius luas.