10 Jet Tempur Tercepat di Dunia, Nomor 2 Bisa Melesat 3000 Km/Jam!
- Wikipedia
Jakarta, VIVA – Di langit medan pertempuran, kecepatan bukan sekadar angka di panel kokpit. Selama puluhan tahun, jet tempur dengan daya pacu luar biasa menjadi simbol supremasi udara. Meskipun teknologi modern kini mengutamakan siluman, avionik canggih, dan persenjataan presisi, daya tarik “melesat secepat kilat” tetap memikat, terutama bagi penggemar dunia aviasi.
Berikut daftar 10 jet tempur operasional tercepat yang pernah menguasai langit, sebagian besar lahir di era Perang Dingin—masa ketika kecepatan adalah segalanya.
10. McDonnell Douglas F-4 Phantom II
Kecepatan maksimum: Mach 2,23 (± 2.370 km/jam)
F-4 Phantom II menjadi ikon Perang Dingin berkat desain unik dan mesin kembar General Electric J79 yang bertenaga. Awalnya dibuat tanpa meriam—karena dianggap pertempuran jarak dekat sudah usang—namun pengalaman di Vietnam memaksa penambahan pod meriam eksternal. Hingga kini, jet ini masih terbang di beberapa negara seperti Turki dan Yunani.
9. Lockheed Martin F-22 Raptor
Ilustrasi pesawat Lockheed Martin F-22 Raptor
- Pixabay
Kecepatan maksimum: Mach 2,25 (± 2.414 km/jam)
Sebagai jet tempur generasi kelima pertama di dunia, F-22 Raptor menjadi andalan Angkatan Udara AS. Keistimewaannya terletak pada kemampuan supercruise, yakni terbang supersonik tanpa afterburner. Senjatanya disimpan di ruang internal untuk menjaga aerodinamika tetap optimal, membuatnya gesit sekaligus cepat di semua ketinggian.
8. IAI Kfir
Kecepatan maksimum: Mach 2,3 (± 2.440 km/jam)
Berasal dari desain Dassault Mirage 5 buatan Prancis, Kfir dimodifikasi besar-besaran oleh Israel Aerospace Industries. Mesinnya diganti dengan General Electric J79-J1E—mesin yang sama dengan F-4 Phantom—memberikan tenaga tambahan. Saat ini, Kfir digunakan terbatas oleh Kolombia dan beberapa perusahaan pelatihan taktis.
7. Mikoyan MiG-29
Kecepatan maksimum: Mach 2,3 (± 2.450 km/jam)
MiG-29 Fulcrum dirancang Uni Soviet untuk menandingi F-16 AS. Dengan mesin kembar bertenaga besar, jet ini terkenal lincah dan mampu mendaki dengan cepat. Namun, jika membawa tangki bahan bakar eksternal, kecepatan supersoniknya tak bisa dicapai.
6. Grumman F-14 Tomcat
Kecepatan maksimum: Mach 2,3 (± 2.485 km/jam)
Ikon Angkatan Laut AS ini dilengkapi sayap sapuan variabel, memungkinkan operasi optimal dari kapal induk. F-14 terbukti andal dalam pertempuran jarak jauh berkat radar canggih dan rudal AIM-54 Phoenix. Banyak pilot percaya, dalam kondisi “bersih” tanpa beban tempur, F-14 mampu melampaui Mach 2,5.
5. Mikoyan-Gurevich MiG-23
Kecepatan maksimum: Mach 2,35 (± 2.499 km/jam)
MiG-23 Flogger hadir dengan sayap ayun untuk fleksibilitas aerodinamika. Posisi sayap dapat diatur lurus untuk lepas landas dan mendarat, atau ditarik ke belakang saat terbang cepat. Meski unggul sebagai pencegat, manuvernya kurang baik di ketinggian rendah.
4. Sukhoi Su-27
Kecepatan maksimum: Mach 2,35 (± 2.500 km/jam)
Su-27 menjadi fondasi keluarga jet tempur sukses seperti Su-30 dan Su-35. Berbeda dari pencegat murni, Su-27 adalah pesawat multiperan yang menyeimbangkan kecepatan dengan kelincahan. Namun, membawa persenjataan eksternal akan mengurangi performa puncaknya.
3. McDonnell Douglas F-15 Eagle
Kecepatan maksimum: Mach 2,5 (± 2.655 km/jam)
F-15 dibangun sebagai jawaban atas MiG-25 Soviet. Meski mengorbankan sedikit kecepatan tertinggi, F-15 unggul di ketinggian rendah dan duel udara. Produksi F-15EX terbaru menjadi bukti bahwa desain ini masih relevan di medan tempur modern.
2. Mikoyan MiG-31
Kecepatan maksimum: Mach 2,83 (± 3.000 km/jam)
MiG-31 Foxhound adalah pencegat super cepat dengan sensor canggih. Meski mampu menembus Mach 2,83, kecepatan operasionalnya dibatasi Mach 1,5 demi menjaga keawetan mesin. Keunggulannya adalah tetap efektif di ketinggian rendah—kelemahan utama pendahulunya.
1. Mikoyan-Gurevich MiG-25
Mikoyan-Gurevich MiG-25
- Wikimedia Commons
Kecepatan maksimum: Mach 2,83 (± 3.000 km/jam)
Si “Raja Kecepatan” ini dirancang untuk memburu pesawat mata-mata dan pembom strategis AS. MiG-25 memicu kekhawatiran besar di Barat karena angka performanya. Meski manuvernya terbatas dan tidak cocok untuk dogfight modern, kecepatannya masih jadi legenda di dunia aviasi.
Kini, Kecepatan Bukan Lagi Segalanya
Jika Anda cermati, sebagian besar jet tercepat ini lahir di masa Perang Dingin, ketika kecepatan adalah ukuran utama kekuatan udara. Kini, teknologi siluman, sensor, dan persenjataan presisi lebih diutamakan. Meski begitu, daya tarik jet yang mampu menembus Mach 2 tetap menjadi bagian dari warisan aviasi militer yang tak tergantikan.
