Lockheed Martin Perkenalkan Vectis, Jet Tempur AI Canggih Pendamping F-35
- Aviationa2z
Jakarta, VIVA – Lockheed Martin resmi memperkenalkan pesawat tempur kolaboratif terbaru bernama Vectis, yang dirancang sebagai Jet Tempur AI untuk mendukung operasi multi-domain bersama pesawat tempur siluman F-35.
Kehadiran Vectis disebut sebagai langkah penting dalam konsep Collaborative Combat Aircraft (CCA) yang tengah dikembangkan militer Amerika Serikat.
Mengutip laporan Aviationa2z Selasa, 23 September 2025, pesawat tanpa awak ini digarap oleh divisi proyek canggih Lockheed Martin, Skunk Works, dan ditujukan untuk memperkuat kemampuan udara modern, mulai dari penargetan, peperangan elektronik, hingga intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).
VIVA Militer: Jet tempur siluman F-35 Lightning II militer Amerika Serikat
- sofrep.com
Menurut Lockheed Martin, prototipe pertama Vectis ditargetkan terbang dalam dua tahun ke depan. Pesawat ini dibangun dengan desain siluman, arsitektur modular, serta harga yang lebih terjangkau dibandingkan jet tempur berawak.
Vectis diproyeksikan mampu menjalankan beragam misi, antara lain:
- Operasi kontra-udara ofensif maupun defensif
- Peperangan elektronik
- Serangan presisi
- ISR (Intelijen, Surveillance, Reconnaissance)
Tak hanya itu, Vectis juga dirancang agar bisa beroperasi berdampingan dengan F-35 maupun kemungkinan F-22, menjadikannya aset pendukung yang fleksibel.
Desain Siluman
Dari segi tampilan, rendering awal menunjukkan Vectis memiliki badan pesawat ramping dengan sayap delta, intake udara dorsal tunggal, serta konfigurasi sayap campuran yang mendukung karakteristik siluman.
Salah satu keunggulan terbesar Vectis adalah penggunaan arsitektur sistem terbuka. Hal ini memungkinkan integrasi berbagai muatan atau sistem misi yang tidak harus dibuat oleh Lockheed Martin sendiri. Dengan begitu, pesawat ini dapat terus beradaptasi dengan kebutuhan masa depan dan tetap kompatibel dengan teknologi baru.
Lockheed juga menegaskan bahwa pengalaman panjang mereka dalam pengembangan teknologi siluman diaplikasikan penuh pada Vectis, dengan klaim menghadirkan “kemampuan bertahan terbaik di kelas CCA”.
Harga
Meski spesifikasi detail seperti jenis mesin, kecepatan tertinggi, atau kapasitas muatan belum diungkapkan, Lockheed mengindikasikan bahwa kecepatan supersonik bukan prioritas utama bagi Vectis. Fokus utamanya adalah kemampuan bertahan hidup di medan tempur modern dengan biaya lebih efisien.
Prototipe Vectis ditargetkan memiliki harga di bawah 20 juta dolar AS per unit, sejalan dengan penawaran jet kolaboratif tak berawak lain yang saat ini juga tengah dikembangkan. Lockheed menyebut beberapa komponen utama sudah dipesan, dan proses pengembangan sedang berlangsung intensif.
Lebih lanjut, Lockheed memberi sinyal bahwa Vectis bisa berpartisipasi dalam kompetisi resmi program CCA mendatang, khususnya Increment 2, tergantung pada kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan pemerintah AS.
Namun, seperti halnya proyek militer tingkat lanjut lainnya, Vectis juga menghadapi tantangan. Faktor biaya, sertifikasi, hingga integrasi dengan sistem pertahanan yang sudah ada berpotensi memengaruhi jadwal pengerahan operasionalnya.
Kehadiran Vectis mempertegas arah baru pengembangan kekuatan udara global, di mana kolaborasi antara pesawat berawak dan tanpa awak akan menjadi kunci.
Dengan fokus pada fleksibilitas, efisiensi biaya, serta kemampuan bertahan hidup, Vectis diposisikan sebagai salah satu kandidat kuat dalam era baru peperangan udara modern.