Senasib dengan Prabowo, Mikrofon Erdogan Juga Mati saat Pidato di KTT PBB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Majelis Umum PBB
Sumber :
  • Anadolu

New York, VIVA –  Momen dramatis terjadi di Konferensi Solusi Dua Negara Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa, 23 September 2025, ketika pidato Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terputus, suaranya terdiam di tengah pidato, yang dilaporkan diinterupsi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Erdogan sebelumnya menyampaikan pidato yang mengutuk tindakan Israel di Gaza, memuji negara-negara yang mengakui Palestina, dan mengkritik pencabutan visa AS terhadap Mahmoud Abbas. 

Pada bagian akhir pidato presiden Turki, suara dari mikrofon di podium di depannya terputus. Media Turki melaporkan bahwa “mikrofon dimatikan pada sepertiga akhir pidato Erdogan”, sebuah insiden tidak biasa yang digambarkan oleh media Turki sebagai sesuatu yang disengaja.   

"Tidak seorang pun benar-benar menerima apa yang terjadi (di Gaza), dan mereka juga tidak bisa tinggal diam menghadapi genosida ini," ujar Erdogan dalam pidatonya sebelum rekaman audio terputus.

"Pemerintah Netanyahu bertujuan untuk membuat pembentukan negara Palestina mustahil dan memaksa rakyat Palestina mengungsi. Di tengah perkembangan negatif ini, keputusan sekelompok negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengakui Negara Palestina merupakan keputusan bersejarah dan sangat penting,"

"Kami berharap Mahmoud Abbas hadir bersama kita hari ini. Saya merasa sangat penting bahwa semua pembicara hari ini juga merupakan suara rakyat Palestina. Saat ini, perjuangan Palestina telah menjadi fenomena global," tambahnya, seraya menekankan bahwa "partisipasi di aula ini adalah bukti terbaiknya,"

Bantah Sabotase

Direktorat Komunikasi Turki menegaskan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak diinterupsi saat berpidato di konferensi PBB tentang Palestina di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

"Pidato Kepala Negara dan Pemerintahan diberikan waktu 5 menit, sementara pembicara lainnya diberikan waktu 3 menit," demikian pernyataan tersebut dilansir Anadolu

Pihaknya mencatat bahwa seperti kepala negara lainnya, batas waktu Presiden Erdogan untuk berpidato adalah lima menit dalam sesi ini. Mikrofon akan dimatikan secara otomatis pada akhir menit kelima, sesuai dengan prosedur teknis.

"Presiden kemudian menyelesaikan pidatonya tak lama kemudian. Demikian pula, mikrofon Presiden Indonesia juga dimatikan sesuai dengan prosedur yang sama," tambahnya.

"Seperti di semua platform, Turki diwakili di tingkat tertinggi di Majelis Umum PBB, dan pidato Presiden kami ditanggapi dengan saksama sebagai pesan yang membentuk agenda global dan menciptakan dampak yang luas," tambahnya.

Netanyahu Kecam Habis-habisan Negara Barat Dukung Palestina, Delegasi AS Tepuk Tangan

Diketahui, Presiden RI Prabowo juga mengalami nasib serupa – mikrofon mati ketika berpidato pada urutan kelima dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

Di menit terakhir pidatonya, mikrofon Prabowo mati sehingga Kepala Negara harus menyelesaikan pidatonya dengan suara yang lebih lantang.

Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, bertujuan untuk mengintensifkan upaya untuk menghidupkan kembali solusi dua negara dan menyediakan jalan menuju perdamaian. 

Menlu Sugiono Minta Dunia Bebas dari Senjata Nuklir, Ini Alasannya
Sejumlah warga membawa kantong tepung dari truk bantuan kemanusiaan di Gaza

PBB: Ribuan Warga Gaza Terpaksa Mengungsi Akibat Serangan Udara Israel

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lonjakan jumlah pengungsi di Jalur Gaza setelah serangan udara Israel semakin intensif.

img_title
VIVA.co.id
27 September 2025