AS Batasi Pergerakan Delegasi Iran di Sidang Umum PBB: Tak Boleh ke Toko Belanja Barang Mewah
- UN
New York, VIVA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Presiden Donald Trump membatasi pergerakan para diplomat dan delegasi Iran selama mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB (UNGA) tahunan ke-80 selama periode 9 dan berakhir 30 September 2025.
Para diplomat Iran dilarang mengakses toko grosir seperti Costco dan membeli barang-barang mewah selama berada di Amerika Serikat, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott.
Para pejabat Iran yang mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB tahunan dibatasi "hanya di area yang benar-benar diperlukan untuk transit ke dan dari distrik markas besar PBB guna menjalankan tugas resmi mereka di PBB," ujar Pigott dalam sebuah pernyataan, Senin. Pemerintah AS sebelumnya telah membatasi pergerakan delegasi Iran, dilansir CNN International.
Delegasi diplomat Iran di Sidang Tahunan PBB (UNGA) di New York AS
- UN
Dalam pemberitahuan yang dipublikasikan di Federal Register, Departemen Luar Negeri menyatakan bahwa para pejabat Iran, termasuk yang ditempatkan di Misi Iran di New York, harus mendapatkan persetujuan untuk menjadi anggota dan membeli barang "di toko grosir mana pun di Amerika Serikat, termasuk tetapi tidak terbatas pada Costco, Sam's Club, atau BJ's Wholesale Club."
Mereka juga harus mendapatkan izin untuk membeli "barang mewah" senilai lebih dari $1.000, termasuk jam tangan, pakaian berbahan kulit dan sutra, bulu, perhiasan, parfum, barang elektronik, dan alkohol, serta mobil senilai lebih dari $60.000.
Banyak produk yang tersedia di AS tidak tersedia di Iran, yang sedang berada di bawah sanksi yang melumpuhkan.
"Kami tidak akan membiarkan rezim Iran membiarkan elit pemimpinnya berbelanja di New York sementara rakyat Iran menanggung kemiskinan, infrastruktur yang runtuh, dan kekurangan air dan listrik yang parah," kata Pigott.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran, terutama terkait program nuklir Iran dan dukungannya terhadap kelompok militan di Timur Tengah.
Pembatasan perjalanan delegasi asing di wilayah AS merupakan wewenang pemerintah federal, khususnya saat menghadiri forum internasional seperti UNGA.
Selain pembatasan pergerakan delegasi Iran, pemerintahan Trump juga memblokir visa bagi pejabat Otoritas Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas, dan mereka tidak dapat menghadiri konferensi dua negara pada hari Senin.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian diperkirakan akan memimpin delegasi Iran yang berangkat ke New York untuk menghadiri pertemuan tahunan tersebut. Pertemuan ini berlangsung di tengah ancaman penerapan kembali semua sanksi PBB yang dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir Iran.
"Keamanan rakyat Amerika selalu menjadi prioritas kami, dan Amerika Serikat tidak akan membiarkan rezim Iran menggunakan Sidang Umum PBB sebagai alasan untuk bepergian bebas di New York demi mempromosikan agenda terorisnya," ujar Pigott.
"Dengan mencegah pejabat rezim Iran memanfaatkan perjalanan diplomatik ke PBB sebagai sarana untuk mendapatkan barang-barang yang tidak tersedia bagi publik Iran, kami mengirimkan pesan yang jelas: Ketika Amerika Serikat menyatakan dukungannya kepada rakyat Iran, kami sungguh-sungguh," lanjutnya.
"Tindakan hari ini menegaskan komitmen teguh Amerika Serikat untuk mendukung rakyat Iran dalam upaya mereka menuntut akuntabilitas rezim dan kehidupan yang lebih baik."
