Netanyahu Bertolak ke AS Hadiri Sidang Umum PBB: Saya Akan Kecam Pemimpin yang Akui Negara Palestina
- timesofisrael
Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertolak ke Amerika Serikat (AS) pada Kamis pagi, 25 September 2025, untuk menghadiri perundingan di Gedung Putih dan berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Netanyahu mengatakan 'Saya akan menyampaikan kebenaran kami' di Sidang Umum PBB.
Netanyahu dalam pertanyaaan sebelum bertolak ke AS, ia berjanji untuk "mengecam" para pemimpin negara-negara Barat yang telah mengakui negara Palestina merdeka dalam pidatonya yang akan datang di Majelis Umum PBB di New York City.
"Di Majelis Umum PBB, saya akan menyampaikan kebenaran kami — kebenaran tentang warga negara Israel, kebenaran tentang tentara IDF kami, dan kebenaran tentang negara kami," kata Netanyahu Kamis pagi di landasan Bandara Ben Gurion dilansir Times of Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS.
- ANTARA/HO-UN Photo.
Ia menambahkan, "Saya akan mengecam para pemimpin yang, alih-alih mengecam para pembunuh, pemerkosa, dan pembakar anak, ingin memberi mereka sebuah negara di jantung Tanah Israel. Ini tidak akan terjadi," ujarnya
Sebelum menaiki pesawat tersebut, Netanyahu menambahkan bahwa ia dan Trump juga akan membahas peluang yang tercipta akibat perang di Gaza, perang udara 12 hari Israel dengan Iran pada bulan Juni, dan konflik militer lainnya, termasuk prospek perbaikan hubungan dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.
"Di Washington, saya akan bertemu untuk keempat kalinya dengan Presiden Trump dan membahas dengannya peluang besar yang dibawa oleh kemenangan kita, dan juga kebutuhan kita untuk mencapai tujuan perang: memulangkan semua sandera kita, mengalahkan Hamas, dan memperluas lingkaran perdamaian yang telah terbuka setelah kemenangan bersejarah [melawan Iran] dalam Operasi Rising Lion dan kemenangan-kemenangan lain yang telah kita raih," kata Netanyahu.
Isu negara Palestina, dan pengumuman pengakuan negara tersebut terjadi dalam beberapa hari terakhir dari negara-negara termasuk Inggris, Prancis, Kanada, dan Portugal, diperkirakan akan mendominasi pertemuan Netanyahu dengan para pemimpin lainnya di sela-sela Majelis Umum PBB, serta pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Washington pada hari Senin.
Pada hari Rabu, Netanyahu mengatakan bahwa serangkaian pengumuman yang mengakui negara Palestina dan tidak mengikat Israel.
"Kapitulasi yang memalukan dari beberapa pemimpin kepada teror Palestina tidak mengikat Israel dengan cara apa pun,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. “Tidak akan ada negara Palestina,"
Setelah Inggris, Kanada, dan Australia mengumumkan pada hari Minggu, bahwa mereka akan mengakui Palestina yang merdeka, Netanyahu menuduh para pemimpin Barat "memberikan hadiah besar kepada teror" dan mengatakan bahwa Israel baru akan menanggapi langkah tersebut sekembalinya dari AS.
Nentanyahu Didemo Jelang Keberangkatan ke AS
Keberangkatan Netanyahu ke Majelis Umum PBB di New York, PBB, diwarnai aksi ratusan pengunjuk rasa yang berkumpul di Bandara Ben Gurion pada hari Rabu. Mereka menentang Netanyahu dan pemerintahannya, serta menuntut kesepakatan untuk memulangkan 48 sandera yang tersisa dari Gaza.
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel dan spanduk kuning di pintu masuk bandara, yang lainnya membawa gambar para sandera dan spanduk yang menyerukan Trump untuk menekan Netanyahu agar mengakhiri perang di Gaza.
Beberapa demonstran yang mengenakan baju terusan oranye berhiaskan tanda-tanda yang menyerukan agar Netanyahu dipenjara berpose bersama demonstran lain yang berpakaian seperti syekh Teluk sambil melambaikan tumpukan uang tunai, merujuk pada tuduhan transaksi rahasia antara anggota kantor Netanyahu dan Qatar.
