Belum Ganti Tahun, Ratusan Warga Filipina Tumbang Kena Petasan
Selasa, 31 Desember 2013 - 12:35 WIB
Sumber :
- http://klimg.com
VIVAnews -
Otoritas Filipina mengatakan lebih dari 260 orang terluka akibat terkena ledakan kembang api atau peluru nyasar. Bahkan, pejabat kesehatan menghkhawatirkan akan jatuh lebih banyak korban lagi di malam pergantian tahun 2014.
Stasiun berita Channel News Asia , Selasa, 31 Desember 2013 melansir, di antara korban yang terluka, terdapat bocah berusia delapan tahun di pusat kota Cebu. Bocah itu harus kehilangan tangannya. Selain itu, seorang wanita berusia 40 tahun turut mengalami luka tembak yang tidak disengaja.
Baca Juga :
The quick brown fox jumps over the lazy dog
Baca Juga :
Cara Naik Lift dengan Aman dan Tertib
Stasiun berita Channel News Asia , Selasa, 31 Desember 2013 melansir, di antara korban yang terluka, terdapat bocah berusia delapan tahun di pusat kota Cebu. Bocah itu harus kehilangan tangannya. Selain itu, seorang wanita berusia 40 tahun turut mengalami luka tembak yang tidak disengaja.
Departemen Kesehatan melansir, total 253 korban terluka akibat kembang api. Sementara delapan korban lainnya terluka akibat peluru nyasar.
Mereka memprediksi akan lebih banyak lagi jatuh korban. Sebab, menyalakan kembang api dan membuat kegaduhan, merupakan cara warga Filipina merayakan pergantian tahun.
Menurut Asisten Menteri Kesehatan, Enrique Tayag dalam sebuah wawancara di radio, jumlah korban luka terhitung pada Senin kemarin, lebih tinggi 21 persen dibandingkan periode tahun 2008 hingga 2012 silam.
"Kami takut angka ini akan menembus rekor sebelumnya. Oleh sebab itu, kami terus berkampanye di saat-saat terakhir. Kami memohon kepada publik agar tidak menyalakan kembang api saat malam tahun baru," ujar Tayag dan dilansir laman
Inquirer.
Tahun lalu saja, dua anak-anak tewas akibat terkena peluru nyasar. Sementara 400 lainnya terluka. Akibat jatuhnya korban tewas, telah memicu seruan kepada pemerintah agar memberlakukan pengendalian yang lebih ketat terhadap senjata mesin.
Tapi tetap saja, masyarakat bisa memperolehnya dari pasar gelap. Di sana senjata ukuran kecil dapat dibeli seharga US$100 atau Rp1,2 juta.
Pemerintah sendiri telah membatasi penjualan senjata. Toko yang memiliki izin, hanya dibolehkan menjual senapan kembang api dalam ukuran kecil. Namun, pada kenyataannya banyak yang melanggar dan menjual yang berukuran besar. Senjata itu bahkan dapat menghilangkan nyawa orang apabila tidak digunakan dengan benar.
Sampai hari ini, warga masih saja memburu senapan tersebut, kendati telah dilarang Pemerintah.
Kebiasaan warga Filipina, kurang afdol rasanya jika tidak menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun. Menurut mereka, dengan berbuat gaduh saat menyambut tahun baru, maka dapat mengusir roh jatah dan membawa keberuntungan.
"Tidak akan lengkap rasanya tanpa kembang api. Ini merupakan tradisi keluarga dan kami tidak bisa berhenti begitu saja," ungkap Jepy Roxas usai membeli sekotak kembang api yang lontarannya kuat.
Jenis kembang api yang digemari warga Filipina antara lain, "Ikat Pinggang Judas". Dinamai itu karena menggunakan nama salah satu murid Yesus Kristus yang mengkhianati dirinya. Berbentuk ikat pinggang, kembang api ini dari menghasilkan letusan yang kuat seperti mesin senjata.
Untuk versi yang lebih panjang kerap disebut warga "Phyton". Kembang api jenis ini, biasanya dililit di tiang lampu atau pohon. Lalu dipasang beberapa menit sebelum jarum jam menunjukkan pukul 12 malam. (umi)
Halaman Selanjutnya
Departemen Kesehatan melansir, total 253 korban terluka akibat kembang api. Sementara delapan korban lainnya terluka akibat peluru nyasar.