Campuri Makanan dengan Zat Adiktif, Restoran Ini Ditutup

Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA.co.id - Beberapa restoran di China kedapatan melakukan bisnis dengan cara yang tidak sehat. Mereka mencampurkan zat adiktif dalam makanan agar para pelanggan merasa ketagihan.

Kemenkum: Royalti Musik untuk Pencipta, Bukan Masuk Kas Negara

Tindakan tersebut tentunya dikecam oleh berbagai pihak, karena ada 35 bisnis sekaligus menerapkan cara yang sama. Beberapa zat adiktif yang ditemukan antara lain seperti opium, morfin dan kodeina.

Sementara itu, dilansir Metro.co.uk, telah ada lima restoran yang sedang dituntut dan 30 lainnya sedang di bawah pengawasan. Tidak hanya restoran berkelas, terdapat juga kedai makanan kaki lima yang melakukan hal serupa.

Dua Warga China Jadi Korban Tewas Kapal Tenggelam di Sanur Bali

Salah satu tempat makan populer yang diiduga bagian dari bisnis tidak jujur ini adalah restoran Huda Chain di Beijing. Restoran tersebut mengkhususkan diri untuk hidangan lobster pedas.

General manager Hu Ling mengatakan bahwa perusahaan tersebut sedang diselidiki. Namun bisa jadi, mereka membeli bumbu yang telah terkontaminasi dengan opiat dan menyebabkan sebuah masalah.

Trump Klaim Hampir 'Deal' soal Tarif dengan China: Saya Akan Bertemu Xi Jinping

Kecurigaan ini ditandai dengan tertangkapnya beberapa juru masak memasukkan biji poppy yaitu tanaman dari opium dan menaburi bubuk tersebut pada makanan. Sebelumnya, telah ada tujuh restoran yang ditutup di Provinsi Ningxia tahun 2012 dan di provinsi Guizhou yang 215 restoran pada tahun 2004.

Adanya hal ini, pemerintah telah berjanji untuk bersikap keras dan menghukum bila ada yang merusak keamanan pangan. Sebab, hal ini tidak hanya merugikan orang lain juga mengganggu kesehatan. (ase)

Ahmad Dhani.

Lagu Dewa 19 Gratis Diputar di Resto, Tapi Ada Syarat Ini dari Ahmad Dhani

Di tengah kisruh soal royalti musik yang membuat banyak restoran dan kafe enggan memutar lagu-lagu Indonesia, Ahmad Dhani muncul dengan solusi tak terduga.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2025