Nasib Bripda Wahyu, Tipu Pemuda di Jakbar Berujung Dipatsus

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Bambang Satriawan,
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA – Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya mengaku telah menangani proses kode etik Bripda Wahyu. Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana penipuan terhadap seorang pemuda bernama Makmurdin Muslim (27).

3.195 Orang Ditangkap Terkait Aksi Perusakan di Tanah Air, 55 Jadi Tersangka

"Sudah kami tangani proses kode etiknya Bripda Wahyu," kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Bambang Satriawan, Selasa, 17 September 2024.

Ilustrasi Polri.

Photo :
  • Istimewa
Demo di Jateng, Polda Catat 42 Orang Pengunjuk Rasa dan Aparat Terluka

Dia mengatakan, untuk proses pidananya kini ditangani penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Terkait dimana sosok Bripda Wahyu sekarang berada, Bambang mengatakan kalau yang bersangkutan sudah ditempatkan di lokasi khusus alias dipatsus atas perbuatannya tersebut.

"Terduga pelanggar kami patsus," ujarnya lagi.

Puluhan Pemuda Diamankan di Stasiun Palmerah Diduga Mau Ikut Demo, Barang Bawaan dan Grup WA-nya Bikin Ngeri

Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda bernama Makmurdin Muslim (27) diduga ditipu anggota Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polda Metro Jaya, Bripda W.

Atas hal itu, dia buat laporan ke Polda Metro Jaya dan diterima dengan nomor LP/B/5462/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA. Korban mengaku dijanjikan bakal diterima sebagai teknisi di PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan syarat harus menyetor uang sebesar Rp50 juta.

"Saya datang ke Polda membut laporan agar kasus ini terang benderang, agar kasus ini dapat diadili sebagaimana mestinya," ujar Muslim, Jumat, 13 September 2024.

Ilustrasi foto oknum anggota polisi.

Photo :
  • Antara FOTO.

Dia menjelaskan semua berawal saat korban tergiur akan adanya informasi lowongan pekerjaan di PT KAI yang dimotori Bripda W dari teman istrinya, Ajeng. Lantas, mereka bertemu pada 5 Mei 2024. 

Dalam pertemuan ini, Bripda W janji bakal memasukan Arif ke bagian teknisi PT KAI, tapi harus bayar Rp50 juta.

Dia mengiyakan dan membayar dengan cara dicicil tiga kali. Pembayaran pertama Rp25 juta. Lalu, kedua Rp15 juta dan yang ketiga Rp10 juta.

"Kerugian saya Rp50 juta, tiga kali transfer di Mei, Juli, sama Agustus," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya