Gubernur Jabar Siapkan Peralatan Pindad untuk Atasi Banjir di Depok

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin dan memantau langsung penanganan COVID-19 di Kota Depok pada Jumat, 2 Oktober 2020.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya bakal meminjamkan alat dari PT Pindad untuk mengatasi persoalan banjir yang terjadi di Kota Depok. Diharapkan, alat itu bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi banjir.  

Blak-blakan! Ketua KPK Ungkap Alasan Belum Periksa Ridwan Kamil di Kasus BJB

“Kalau banjir solusi jangka pendek saya ambil alat untuk keruk sampah yang melintas di jangka pendek, karena kalau dibongkar enggak mungkin, kalau orang nyelam juga enggak mungkin,” kata Ridwan usai meninjau langsung sejumlah situ kemarin dan dikutip pada Rabu 14 Oktober 2020.

Baca juga: Siap-siap, Masuk Resto hingga Cafe di Jabar Harus Absen Pakai QR Code

KPK Sudah Telusuri Aliran Dana Kasus Bank BJB ke Keluarga Ridwan kamil, Apa Hasilnya?

Terkait hal itu, pria yang akrab disapa Kang Emil pun bakal mencarikan alat khusus pengangkut sampah dan bor. Jika nantinya tersedia, ia berjanji akan menyerahkan langsung ke Pemerintah Kota Depok.

“Mungkin ada di Pindad Bandung saya hibahkan kalau alatnya ada,” ujarnya.

Penampakan Mercy Kuno BJ Habibie yang Disita KPK dari Ridwan Kamil di Bengkel Restorasi Bandung

Selain sampah, masalah yang menyebabkan banjir di Kota Depok adalah penyempitan saluran air. Maka perlu diperluas agar air lancar. Tidak justru menghambatnya.

“Air enggak bisa dibohongi, mau gimana juga kalau dia dicintai juga balik mencintai, kalau dibungkam airnya marah,” katanya.

Sebagai solusi jangka pendek, menurut mantan wali kota Bandung itu, hal yang paling mudah dilakukan adalah melalui pengerukan.  

“Sudah saya perintahkan kerjakan aja, kalau masih bicara kewenangan nanti panjang lagi keburu ujan lagi, jadi ngeruk berapa nanti koordinasi,” tuturnya. (art)

Banjir Thailand

Banjir Melanda 19 Provinsi di Thailand, 22 Orang Tewas

Korban tewas akibat banjir di Thailand telah meningkat menjadi 22 orang, 370 ribu orang terdampak

img_title
VIVA.co.id
7 Oktober 2025