Viral Video Pemotor Kecelakaan di JLNT Casablanca, Polisi Bilang Begini
- VIVA / Eduward Ambarita
Jakarta – Viral video di sosial media yang memuat kecelakaan pemotor tengah melintas di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan. Dalam kecelakaan tersebut, terlihat korban terlindas hingga terseret saat mengalami kecelakaan.
Berdasarkan video yang dilihat Senin 5 Februari 2024, tampak sejumlah pemotor melakukan aksi kebut-kebutan di JLNT Casablanca. Kemudian, tak lama ada seorang pemotor mengalami kecelakaan hingga terlindas pemotor lainnya, bahkan sampai terseret.
Padahal, JLNT Casablanca tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua atau sepeda motor. Korban terlihat tertabrak pemotor lain yang melintas searah di belakangnya. Korban pun sampai terseret beberapa meter usai terjatuh. Korban terlihat tergeletak di aspal jalan usai terjadi kecelakaan.
Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
Sementara itu, Kasie Laka Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Diella Kartika Artha mengatakan, polisi sudah mengecek lokasi kejadian tetapi tak ada peristiwa kecelakaan tersebut. Bahkan, kata Diella, sampai dengan saat ini belum ada laporan yang masuk terkait peristiwa kecelakaan tersebut.
"Saat malam kejadian dicek ke TKP sudah tidak ada dan sampai saat ini belum ada yang laporan. Tapi saya tidak bisa memastikan itu sesuai dengan kejadian yang video atau tidak," ujar Diella kepada wartawan, Senin, 5 Februari 2024.
Kendati demikian, Diella meminta kepada kendaraan roda dua untuk tertib dalam berlalu lintas. Dia mengatakan, pihak kepolisian akan menindak para pemotor yang nekat masuk ke JLNT.
"Pasti ditindak. Sebenarnya butuh kesadaran juga dari masyarakat bahwa JLNT memang bukan diperuntukan untuk motor karena dapat membahayakan pemotor. Dari Ditlantas sendiri sudah secara berkala melaksanakan patroli di sekitaran JLNT," kata dia.
Terlibat Aksi Demo Rusuh di Jakarta, Polisi Tetapkan 43 Orang Tersangka
Polisi menetapkan 43 tersangka terkait aksi demo rusuh di gedung DPR/MPR RI Senayan dan sejumlah lokasi lainnya di Jakarta, sejak 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025.
