Wakil Wali Kota Segera Panggil Pengembang Perumahan RGS Karena Jadikan Tembok Warga Pembatas Saluran Air

Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah tinjau banjir di Perumahan RGS
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Depok, VIVA – Banjir yang terjadi di Perumahan RGS, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok menyebabkan dua warga mengalami luka ringan. Keduanya sudah ditangani tim medis. Banjir di komplek tersebut karena derasnya debit air di belakang perumahan hingga menyebabkan tembok satu rumah warga jebol.

Hujan Deras Picu Banjir Terjang Beijing China, 30 Tewas-80 Ribu Orang Mengungsi

Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah langsung mendatangi korban dan melihat kondisi lapangan. Dari hasil tinjauan, Chandra menemukan fakta lapangan bahwa tembok rumah warga dijadikan pembatas dengan saluran air. Menurutnya ini adalah kesalahan dalam pembangunan perumahan hingga menyebabkan banjir.

“Dari beberapa hal yang kami temui memang terkait banjir ini dikarenakan pembangunannya juga yang menurut kami ini perlu dievaluasi ya. Karena ternyata tembok-tembok rumah warga menjadi pembatas dari kali yang ada di belakang. Kemudian di belakang sana juga sudah terjadi, ada dua titik longsor di sini,” katanya, Minggu 9 Maret 2025.

Topan Co-May Terjang Filipina, 25 Tewas-278 Ribu Orang Mengungsi

Chandra langsung meminta pihak terkait untuk memanggil pengembang perumahan tersebut. Dia ingin mengetahui proses pembangunan dan perijinan perumahan tersebut. Dia akan melakukan evaluasi terhadap kondisi perumahan karena pengembang menjadikan tembok rumah warga sebagai pembatas yang seharusnya dibangun turap untuk menahan air.

“Nanti juga pihak perumahan akan kami panggil ya, untuk kami mau pertanyakan. Nah di sana juga ada lagi yang baru bikin bangunan baru di pinggir Kali, saya nggak tahu nanti saya mau minta cek juga IMB-nya,” tegasnya.

Upaya Pemprov Berbuah Manis, Tiga Minggu Banjir Sayung Surut

Banjir luapan sungai yang menggenangi perumahan di Bekasi, Jawa Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Pihaknya akan meminta dilakukan pembongkaran terhadap bangunan yang berada di pinggir kali dan tidak memiliki IMB. Dia meminta petugas kecamatan hingga dinas perizinan untuk mengecek bangunan yang berada di bantaran kali.

“Karena ini akhirnya menyebabkan longsoran, penyempitan, dan perubahan aliran air,” katanya.

Jebolnya tembok warga hingga menyebabkan banjir di perumahan tersebut karena aliran air di saluran tertutup longsor. Penyebab lain, saluran air berbatasan langsung dengan tembok rumah warga.

“Ada dua titik longsor di sini, tadi dari rumah yang terdampak, dindingnya jebol, itu sudah ada korban ya, korban luka, dua orang, di jahit (luka) semua,” katanya.

Sejak kemarin, petugas gabungan sudah mengangkat material longsor. Kendati demikian, Chandra mengingatkan pentingnya mitigasi yaitu dengan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman untuk  keselamatan mereka.

“Kemungkinan warga yang rumahnya di di pinggir bantaran kali, ini harus dievakuasi, sebab kemungkinan kalau hujan lagi, kemungkinan jebolnya sangat tinggi,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya