Respon Bang Doel Dikritik Naik Perahu Karet Saat Tinjau Lokasi Banjir di Jakarta

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno memberikan respon terhadap sorotan dan kritikan yang diarahkan kepadanya ketika meninjau lokasi banjir di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, karena menggunakan perahu karet.

Helikopter Militer Bundeswehr Jatuh ke sungai di Jerman Timur, 2 Prajurit Tewas dan Satu Hilang

Rano Karno menyebut bahwa setiap tindakan tidak bisa menyenangkan semua pihak, sehingga harus memilih tindakan yang harus dilakukan.

“Tentu setiap tindakan pasti tidak akan mungkin menyenangkan semua. Kita harus memilih kan. Tentu kalau harus memilih, harus memilih yang jumlahnya banyak,” katanya kepada wartawan Rabu, 12 Maret 2025.

Kebakaran Hutan Meluas, Lima Helikopter BNPB-Polri Merapat ke Jambi

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Pria yang kerap disapa Bang Doel itu menepis bahwa tindakannya melakukan kunjungan di darat, dan Gubernur Pramono Anung di udara tidak saling berkoordinasi.

Pemprov DKI Prioritaskan Progam Sekolah Swasta Gratis dalam APBD

“Kunjungan Mas Pram melalui udara dan perjalanan, darat melalui yang dilakukan oleh Wagub, itu bukan berarti tidak berkoordinasi. Memang sengaja supaya kita bisa menentukan kebijakan apa,” ujar Bang Doel.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dikritik oleh netizen karena meninjau banjir menggunakan helikopter. Pramono menanggapi santai kritikan tersebut. Ia mengaku ada yang menawarkan dirinya untuk naik helikopter saat meninjau banjir beberapa waktu lalu.

“Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa aja, terima kasih, matur suwun. Dan saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawari,” ujar Pramono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin, 10 Maret 2025.

Dengan menaiki helikopter, Pramono mengatakan bisa menjangkau wilayah yang terdampak banjir lebih luas, termasuk yang ada di Jakarta dan Bekasi.

“Sehingga dengan demikian, memang kenapa kemudian dilihat dari atas, karena pengen naturalisasi sodetan di mana-mana itu bisa dilakukan. Jadi sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya